Mohon tunggu...
Euis Agustina
Euis Agustina Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknik Informatika '08 Univ JenSoed Purwokerto\r\nheehee :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Kehidupan

14 Februari 2011   07:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk termenung, itulah sesekali aku lakukan saat lelah telah tiba untuk mengistirahatkan badan ini dari sebuah rutinitas harian. Merenung tentang semua hal mengenai perjalanan hidup yang sampai sekarang telah aku lalui, kadang setiap renungan secepat kilat menyambar hati untuk merasa memohon maaf kepada seseorang hebat yang membimbing semua tulisan perjalanan hidupku, renungah di hati memberikan respon ke mata ini untuk mengeluarkan sedikit air mata yang membuatmata ini berkeling-keling, karena belum bisa memberikan yang terbaik, buat seseorang yang telah membuat diriku menjadi seorang yang baik sampai saat ini, aku belum bisa membayar itu semua. Padahal kalaupun di tanya dia (ibu) pasti tidak akan menutut untuk mengembalikan yang telah semua berikan kepadaku. Itulah salah satu bukti keikhlasan sebagai bentuk ibadah yang sungguh luar biasa besar pada anaknya.

Akhirnya air mata menetes…bukan membuatku jadi seorang pria yang cengeng tak kuat menghadapi setiap tantangan-tantangan hidup. Karena Ini semua aku jadikan sebuah semangat dalam menguak ilalang dan menyingkirkan kerikil tajam yang menghalangi aku melangkah. Ada satu keinginannya yang saat ini dia inginkan dan impikan di saat usia mulai rentah, yang jelas bukan mengembalikan semua tenaga atau harta yang telah di berikan, sebenernya itu tugasku buat mewujudkannya. Dalam hati ingin berteriak keras “Aku ingin mewujudkan keinginannya!!…mimpinya!!!….” aku selalu mensyukuri setiap waktu demi waktu, hari demi hari hari, bulan demi bulan, sampai pada akhir kehidupan ini atas indah dan kusamnya warna ini. Allah tentu punya maksud terhadap setiap warna yang di berikan pada bagi hamba-hambanya, yang warna itu diberikan tidak akan melebihi kekuatan kita sebagai manusia….Allah tahu kekuatan makhluk ciptaanya.

Itulah kenapa manusia di ciptakan harus punya rasa awarnes pada setiap lingkungan punya akal pikiran dan hati, manusia di ciptakan bukan Cuma takluk pada keadaan gak punya mimpi dan cita-cita, Allah punya keinginan Manusia di ciptakan untuk tunduk pada-NYA dan sebagai khalifah..Rosulullah pun di ciptakan di bumi bukan tanpa sebuah maksud, dia punya impian dan cita-cita untuk menjadikan makhluk di bumi berakhlak mulia, sebuah Hadist Rosulullah“aku sesungguhnya di utus untuk menyempunakan akhlak yang mulia”(HR.Muslim dan Abu Daud)..tentunya aku sebagai manusia harus punya cita-cita dan tujuan apa aku ini hidup…

Thanks for my mom!!
Waktuku buat merenungku telah berakhir untuk kembali ke rutinitas harian…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun