Wahai kekasihku rahasia…
Perkataanku untukmu rahasia dan hanya kita yang menyelami maknanya
Ketika ber”cinta” maka langkah selalu tersenyum dan menyapamu
Memanggilmu dengan suara paling sederhana dan bijaksana
Membelaimu
Penuh rindu
Membelaimu dalam sujud
Memelukmu dalam kholwat
Dan ber”cinta dalam keabadian.
Wahai kekasih jiwa…
Singgasana uns menggelar salam untuk kita
Genggam dalam jemarimu, cinta yang kutancapkan dalam!
Karena kau takkan pernah menjumpainya lagi di alam fana
Cintai Ia karena Ia adalah cintaku untuk cintamu
Kerinduan kekasih akan kekasih
Wahai kekasih hati…
Di sini tak ada lagi padang untuk kita saling berpeluk dan menyenandungkan syair kerinduan
Manusia telah menanam onak kebencian yang menyakitkan
Berduri dan melukai cinta
Bawa dan sucikan hatiku, sucikan tubuhku, sucikan kerinduanku
Karena dalam hakikat
Sebuah hati akan sempurna jika hati itu ada di dalam hati
Note:
Seorang teman yang saya kenal melalui friendster mengirimkan puisi ini sekitar tahun 2007-an, tanggal tepatnya saya lupa plus nama teman saya itu juga lupa. Entah siapa penulis aslinya. Ada yang tau? hehe
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI