Cinta & Ketulusan Pengabdian, Tim Medis Sebagai Garda Terdepan Melawan Musuh
Oleh : Levi William Sangi
Sejarah kini mencatat.
Menuliskan akan sebuah kisah mulia
Yang tak terbayangkan dan terimajinasikan selama ini.
Kisah tentang orang-orang berhati mulia yang tak pernah takut akan bahaya di genggaman tangan mereka.
Kisah tentang mereka yang sedang berjuang menghentikan keganasan covid19 yang telah membunuh ribuan nyawa di muka bumi ini.
Kisah tentang sumpah pengabdian mereka untuk melayani yang sakit agar bisa pulih dan berkumpul lagi dengan sanak keluarga mereka.
Mereka yang berusaha menyembuhkan kita dari sakit agar bisa kembali kerumah, sementara mereka tak tahu sampai kapan bisa kembali bercengkrama ria nak bebas bersama istri, suami dan anak-anak mereka.
Mereka yang meninggalkan kenyamanan mereka bersama orang yang mereka sayangi, hanya untuk berbagi perhatian dan sayang kepada mereka yang terbaring sakit.
Bagaimana bisa tim medis menjadi pasukan terdepan menghadapi musuh?
Musuh yang tak kasat mata, yang tak peduli baik itu bayi, anak kecil, orang dewasa dan bahkan tua renta bisa menjadi korban keganasan nya.
Mengapa dunia menghadapi darurat Covid19?
Bagaimana semua ini bisa terjadi?
Apakah ini hukuman atau cobaan ataupun sebuah hasil propaganda, aku tak peduli bagaimana kisah mulanya.
Mata dan hati ini hanya terpaku pada betapa mulianya para tim medis yang mengorbankan banyak hal menjadi garda terdepan menghadapi musuh kita ini.
Tiada senjata, tiada tameng, tapi kalian terus melangkah maju tanpa gentar sama sekali untuk kami.
Kerelaan hati kalian yang mulia meski nyawa kalian lah yang menjadi taruhannya.
Terimakasih untuk cinta kasih kalian bagi kami.
Bagi kami kalian lah pahlawan yang sesungguhnya, pahlawan yang bekerja siang malam tanpa henti agar semua bisa kembali seperti sedia kala.