Akarnya sulit dicabut, Tumor Tua di Papua kembali Menelan Korban
Indonesia kembali berduka atas kepergian Briptu Heidar yang gugur dalam tugasnya di Kabupaten Puncak, Â Papua, tepatnya di Kampung Kusir pada tanggal 12 Agustus 2019, kemarin.
Briptu Heidar ditemukan tewas setelah gagalnya negosiasi aparat dan pemerintah setempat dengan yang diduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen.
Serasa konflik dan teror di bumi cendrawasih itu tak pernah ada habisnya. Â Beratnya medan di bumi cendrawasih ini membuat aparat TNI/POLRI sulit untuk mengejar gerombolan bersenjata yang kerap memberi teror dengan alasan perjuangan yang mereka pegang itu. Â Kita doakan saja agar para pelakunya bisa segera tertangkap oleh TNI/POLRI.
Teror demi teror yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Papua ini sudah menjadi permasalahan yang sudah sangat berlangsung lama yang sampai sekarang ini pun seakan menjadi Tumor di tubuh Ibu Pertiwi kita yang tercinta ini.
Bukan sedikit korban jiwa baik sipil maupun aparat TNI/POLRI yang berjuang mempertaruhkan nyawa mereka demi bangsa ini.
Pembangunan besar-besaran di Papua untuk mengambil hati rakyat Papua untuk kembali mencintai Ibu Pertiwi ini seakan belum menyeluruh menyentuh hati masyarakat Papua terutama para kelompok bersenjata yang ada di Papua.
Masih banyaknya gerakan teror dan gerakan propaganda lewat dunia maya membuktikan Tumor di tanah Papua belum sepenuhnya jinak.
Ketika mendengar kabar gembira di Ulang Tahun Indonesia di bulan Agustus tahun 2017 ketika mendengar ada tentara OPM yang menyerahkan diri karena melihat pembangunan di Papua yang sedang dipacu. Ketika itu, diketahui ada dua kelompok OPM yang menyerahkan diri, yakni kelompok TPN-OPM wilayah Yapen Timur pimpinan Kris Nussy Sineri alias Coromis dan kelompok TPN-OPM wilayah Yapen Utara pimpinan almarhum Maikel Marani.
Ketika proses penyerahan diri ini sebanyak 77 orang mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) bersama 300 simpatisan di Kabupaten Kepulauan Yapen turun gunung dan menyatakan kembali ke NKRI.Â