Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tinggalkan Kemewahan, Anak Keluarga Bos Djarum Memilih Menjadi Biarawati

1 Agustus 2019   08:09 Diperbarui: 1 Agustus 2019   09:49 2941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disaat banyak orang yang bangga akan pencapaian dan kekayaan materi yang mereka raih dan miliki,  namun justru Suster Lucy mengajarkan kita bahwa kebanggaan yang sejati adalah ketika kita bisa menolong dan berbuat bagi sesama. 

Cara Suster Lucy melihat kehidupan berbeda dengan kebanyakan orang.  

Riwayat perjalanan pelayanan suster Lucy Agnes ini ternyata pernah juga melakukan pelayanan di Weoe, Timor Barat. Sekarang, dia berada di Aileu Timor Leste, salah satu negara paling miskin di Asia.

Untuk sekarang ini sangatlah sulit untuk menghubunginya karena dia memberikan informasi tentang pelayanannya hanya kepada beberapa orang saja.
Salut untuk pengabdian dan pemberian hidupmu suster Lucy Agnes Missionaries of Charity di Indonesia, yang bekerja dalam keheningan dan tanpa publisitas untuk dikenang.

Terimakasih suster Lucia Agnes atas pemberian dirimu untuk kemanusiaan.  Kini kehidupan mu bukan hanya menjadi berkat bagi orang sakit dan miskin yang sedang engkau layani sekarang,  namun engkau juga sudah memberikan teladan dan inspirasi bagi kami yang membaca dan mendengar akan jalan hidup mulia yang engkau pilih untuk engkau jalani.  Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memberkati kamu senantiasa. 

Salam Kasih,  Salam Hangat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun