Mohon tunggu...
Levi Rolan
Levi Rolan Mohon Tunggu... Jurnalis - Levi Rolan Sinurat

Tipekal orang yang tidak mudah terbawa suasana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masih Banyak Calo SIM diJakarta

1 Januari 2018   13:59 Diperbarui: 1 Januari 2018   14:14 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada sekitar didalam Kantor Satuan Pelaksana Administrasi SIM (Satpas) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, orang-orang ramai berbondong-bondong untuk keperluannya masing-masing. Nampak terlihat gerak-gerik dari seolah sedang melakukan transaksi secara sembunyi-sembunyi.

Sore itu pada tanggal 2 desember 2017 ada kerumunan orang yang sedang menawarkan bantuan kepada orang yang ingin mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Perkumpulan ini ada pada tempat  parkiran dan bahkan ada  yang  dipintu masuk menuju kantor Administrasi , ada pun beberapa petugas kepolisian yang berpatroli mengitari area sekitar Kantor Satuan Pelaksana Administrasi SIM (Satpas) seakan tak tahu-menahu.

Saat ini untuk proses pembuatan SIM terbilang sangat merepotkan karena banyak dari peserta yang gagal dalam ujian tertulis maupun ujian praktik. Bahkan ada yang sampai mengikuti ujian ini sampai 5x dan tak lulus-lulus. (F) salah satu peserta pendaftar SIM telah melakukan serangkaian test sesuai prosedur. Menurutnya untuk ujian tertulis itu sangat mudah namun ia merasa dipersulit dalam ujian praktiknya ia gagal karena hanya menyentuh sedikit patok penanda jalan.

Setelah peserta menyelasikan test banyak orang-orang bertanya-tanya seolah-olah mereka kenal akrab dengan orang tersebut. Kebanyakan pertanyaan adalah "Gimana mas ujiannya? Bisa?". Dengan basa-basi para penawar jasa SIM (Calo) mencoba menawarkan untuk membantunya dalam pembuatan SIM. Peserta yang gagal tersebut disuruh untuk datang kembali minggu depan untuk mengurus suratnya dan menyuruhnya untuk menemuinya diparkiran.

Disana para calo dan calon pelanggannya melakukan tawar- menawar harga. Yang menjadi masalahnya biaya untuk mengurus menggunakan jasa calo untuk SIM C (Surat Ijin Mengemudi untuk kendaraan roda 2) harganya mencapai Rp. 650.000 dan untuk SIM A (Surat Ijin Mengemudi untuk kendaraan roda 4) harganya mencapai Rp. 750.000 dengan harga tersebut peserta ujian bisa mendapatkan SIM secara langsung tanpa perlu melakukan test. Perbandingan harga SIM C tanpa jasa calo adalah Rp. 155.000. Disana ada perbandingan harga hamper 3x lipat dari harga normal tersebut. Kemanakah uang itu?

(E) salah satu penyedia jasa pembuatan sim dengan perantara disitu yang secara terbuka memberikan beberapa informasi bahwa dirinya hanya mendapat keuntungan Rp.50.000 rupiah dari perorang yang menggunakan jasanya perhari ia mendapat 200-500 ribu. Jika dibagi menjadi Rp.50.000 mencapai 4-8 orang yang menggunakan jasanya perhari. Itu pun hanya pada 1 orang penyedia jasa pembuatan SIM dengan perantara.

Mudah, tidak dipersulit, dan cepat dan ngga perlu mengantri. Masalahnya  adalah apakah terbayarkan harga RP.650.000  dari mudah, tidak diperslit dan cepat tanpa mengantri.

 Sistem penggunaan jasa calo ini, Pelanggan diwajibkan membawa fotokopi ktp dan membayar kas pada hari itu juga. Para calo mengupulkan sampai beberapa orang  dan menyerahkan datanya kepada petugas atau perantara atau orang dalam yang mengurusnya. Pelanggan hanya disuruh menunggu untuk mengambil tanda lulus dari perantara tersebut setelah itu pelanggan tinggal mengambil foto dan mengurus sendiri sim itu. Perbedaanya dengan pembuatan SIM adalah pelanggan tidak perlu melakukan test. Baik itu test kesehatan, test tertulis ataupun test ujian praktik yang belum pasti lulus.

Saat kita ingin berkendara terlebih dahulu kita harus memiliki surat ijin mengemudi (SIM) Saat ini untuk proses pembuatan SIM terbilang sangat merepotkan karena banyak dari peserta yang gagal dalam ujian tertulis maupun ujian praktik. Bahkan ada yang sampai mengikuti ujian ini sampai 5x dan tak lulus-lulus hal ini menjadi pemicu dari munculnya calo yang mengambil kesempatan ini menjadi bagi para calo mencari uang dan mempermudah orang yang ingin membuatkan SIM tanpa harus gagal dalam test.

Himbauan untuk masyarakat layaknya untuk mengiukuti ujian. Karena banyak pula orang yang mampu mendapatkan SIM tanpa perantara jadi Maka untuk mengikuti ujian SIM agar masyarakat berlatih dan belajar terlebih dahulu sehingga masyarakat akan lebih percaya diri dalam test.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun