Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pengalaman kedua di Kompasianival 2024: "Every Story Matters"

5 November 2024   16:11 Diperbarui: 6 November 2024   05:26 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Pemenang Kompasiana Award 2024 bersama CEO Kompas.com, COO Kompasiana dan tim

 Nampak meja-meja mitra pendukung dan komunitas maupun UMKM berbentuk U menghadap ke panggung. Pada areal panggung ada sebuah layar LED besar yang selalu berganti sesuatu rundown acara, dengan tema sentral Kompasianival 2024: ” Every Story Matters”.

Saya masuk ruangan, nampak di atas panggung sementara sesi acara "Untold Story – Hari –hari Presiden di istana" dengan mantan wartawan senior istana Joseph Osdar dan dipandu oleh COO Kompasiana Nurullah.

Di ruang tengah hall, para kompasianer duduk dengan bantuan beberapa bantal pantai dan beralaskan karpet. Suasana terkesan santai dan relaks.

Saya mengambil posisi dengan berjalan masuk dalam arena yang berbantal dan duduk di antara para kompasianer. Sambil menoleh-ke kiri dan ke kanan, wou kaget juga, rata-rata semuanya milineal di samping saya.

Sambil membathin, kayaknya saya tua sendiri dech!. Setelah melempar pandangan ke sekeliling hall, ternyata banyak juga yang sudah kompasioner senior tapi duduknya di bagian kiri panggung dan bahkan ada yang di bangku.

Dengan sigap, saya mengeluarkan notes kecil dan pulpen untuk mengikuti pelajaran berikutnya setelah selesai sesi wartawan senior Joseph Osdar. Tidak membuang kesempatan ketika turun dari panggung saya berusaha mencegat beliau karena saya cukup mengenalnya.

Sesi Mastering the Story dengan Penulis Ratih Kumala ( dokumentasi Lucky Latumeten)
Sesi Mastering the Story dengan Penulis Ratih Kumala ( dokumentasi Lucky Latumeten)

Acara berlanjut dan tiga materi yang saya simak dengan serius yaitu "Unfolding Story" – Theart of Story Telling oleh Creative Storyteling Handoko Hendroyono, "Mastering the story" – Saus rahasia membangun dunia cerita oleh penulis buku “Gadis Kretek” Ratih Kumala serta topik "Mastering the Story" – Proses kreatif karya Sinema oleh Sutradara film “Budi Pekerti” Wregas Bhanuteja.

Wah! banyak banget insight yang saya dapatkan. Ternyata kekuatan literasi adalah titik awal pengembangan industri kreatif sambil menyimpulkan dalam hati.

Dalam ruang imajinasi yang terlatih bisa melahirkan sebuah bisnis model gaya Mbloc yang bermula dari Spirit Jaksel demikian kata co-Founder Mbloc Space dan Filosofi Kopi Handoko dalam sesi "Unfolding Story - Threat of Storytelling". Contoh lain filosofi kopi bermula dari imajinasi lalu mengejar arsip ( literasi) kemudian dibuat dalam konteks kekinian jadilah Lokananta masih lanjut Handoko.

Berbeda dengan penulis Ratih Kumala dalam sesi "Mastering the Story - Saus Rahasia Membangun Dunia Cerita" yang membagikan sejumlah tips penulisan fiksi berawal dari ide dasar yang kuat, ciptakan universe cerita yang believeable, membangun karakter dan riset yang terarah dan efektif. Lagi pesan Ratih , ide yang kuat adalah hasil dari mengawinkan tema dan genre yang tepat. Hasil karyanya sudah di filmkan yaitu “Gadis Kretek”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun