Air Batang dan Air Tapta: Sumber Mata Air di Rumdai Pulau Vulkanik Nila
Kepulauan Teon Nila Serua (TNS) yang merupakan untaian pulau–pulau kecil berpenguni di tengah Laut Banda adalah Pulau Gunung Api (Volcano Island ) atau pada beberapa tulisan disebut Mount Teun/Teon, Mount Nila atau Mount Serua.
Mungkin terpikir oleh pembaca bagaimana sumber air atau mata air pada pulau-pulau gunung api tersebut? Bisakah dengan mudah kita mengebor tanah untuk mendapatkan sumber mata air? Sementara pulau kecil tersebut adalah sebuah gunung api aktif tipe A menurut tabulasi data sebaran gunung api di Indonesia pada laman esdm.co.id.
Berada dalam lintasan
ring of fire sebagaimana sudah penulis ungkapkan dalam judul tulisan “Mengenal Pulau Gunung Api Teon Nila Serua” maka Provinsi Maluku memiliki begitu banyak hal yang “unik” yang merupakan rahmat Sang Pencipta.
Kepulauan Teon Nila Serua yang berada dibawah wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, merupakan rangkaian pulau terjauh dari pusat Kabupaten Maluku Tengah. Pembaca dapat menyimak pada peta Provinsi Maluku yang diterbitkan oleh BIG (Badan Informasi Geospasial) di bawah ini. Bupati dan Kantor Pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah berkedudukan di Kota Masohi Pulau Seram.
Jika pulau gunung api berpenghuni bagaimana kebutuhan air terpenuhi di pulau gunung api tersebut?.
Di Pulau Nila ada 7 kampung adat yaitu Kuralele, Kokroman, Ameth, Usliapan, Bumey, Sifluru dan Wotay. Bagaimana warga memenuhi kebutuhan hidup dengan sumber mata air di pulau kecil yang belum memiliki infrastruktur PDAM dan bahkan terisisolasi di tengah laut terdalam di Indonesia?.
Namun kali ini penulis hanya mengemukakann sumber mata air di Rumdai Pulau Nila. Kawasan Rumdai Pulau Nila adalah wilayah adat yang meliputi hanya 4 kampung adat yaitu Kampung Adat Kuralele, Kokroman, Ameth dan Usliapan. Disebut Rumdai karena marga penghuni pulau tersebut sesuai penuturun warga, nenek moyangnya berasal dari Pulau Romang dan Pulau Dai.