Pengalaman Berinteraksi Dengan Generasi "Z"
Kita tahu penggolongan generasi itu ada yang disebut Baby Bomer, X, Y (milenial) dan yang terakhir disebut generasi Z. Setiap generasi memiliki karateristik yang berbeda baik pemikiran maupun tujuan hidup mereka. Dengan perkembangan pengetahuan yang sangat cepat maka mereka sangat mudah mengakses informasi, yang membentuk mereka untuk meraih masa depan. Yang mana belum tentu semua informasi yang diperoleh adalah benar.
Untuk itu sebagai orang tua dalam menghadapi generasi Z, sangatlah berbeda dengan era masa kita. Generasi Z sangat kreatif, inovasi dan kaya akan informasi. Dan jika mereka ada dalam lingkup keluarga, maka orangtua perlu menempatkan diri secara tepat, ketika berkomunikasi dengan mereka.
Jika dulu kita banyak diarahkan oleh orang tua kita, namun sekarang kita harus memahami posisi anak. Dalam hal ini kita menjadi pendengar dan mengarahkan secara tepat, tanpa mengurangi semangat mereka untuk tetap maju. Inilah kenyataan generasi Z yang oleh penulis sangat unik dan perlu penanganan secara baik oleh keluarga dan lembaga pendidikan.
Cerita dalam tulisan ini merupakan pengalaman penulis berinteraksi dengan generasi Z yang merupakan anak baptis penulis.
“Anilee gimana pendapatnya tentang Capres ( Calon Presiden)”, seketika kaget dengan pertanyaan Shalom. Shalom adalah anak baptis penulis yang baru saja duduk di meja makan setelah selesai berenang di apartemen tanggal 12 Mei 2023. Sontak saya balik bertanya kenapa tanya demikian? Dijawab, yach memang ini topik interes, lagi hangat dibahas dimana mana.
Anak baptis adalah anak yang diteguhkan dalam iman percaya Kristiani dimana seorang anak dalam keluarga akan ditumpangkan berkat oleh seorang Hamba Tuhan atau disebut Pendeta. Pada saat diserahkan di gereja dalam ritual pembaptisan maka ada saksi dari keluarga terdekat yang disebut orang tua serani yaitu bapa (bapak) serani dan mama (ibu) serani atau disingkat ani, sehingga saya disapa Anilee. Atau dengan kata lain ibu serani adalah ibu rohani.
Kembali ke pertanyaan Capres, saya lalu membuang pertanyaan balik kepada Shalom, seberapa pentingkah Capres bagi Shalom? Yach, interest aja. Anilee! oh seharusnya jangan menjawab demikian! tangkis saya.
Sini Anilee mengajarkan Shalom, untuk berhitung waktu soal pencapresan. Jika tahun 2024 adalah lonceng penanda regenerasi Kepemimpinan Nasional maka hari ini Shalom kelas berapa dan umur berapa? Kelas X, Anilee dan umur 15 tahun, jawab Shalom.