Selain itu, perjanjian yang sudah disebutkan mengenai mata uang tadi akan mendatangkan resiko yang cukup besar bagi Indonesia. Kesepakatan tersebut dapat berakibat negatif pada kestabilan ekonomi Indonesia adalah karena China sering mendevaluasi mata uangnya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kebijakan devaluasi dilakukan oleh China guna melindungi perekonomiannya.Â
Ketika kebijakan devaluasi ini dilakukan produk China akan menjadi lebih murah dan kompetitif di pasar internasional. Jika Indonesia mulai intensif menggunakan Yuan sebagai konsekuensi atas perjanjian di atas, barang import dari China bisa membanjiri pasar lokal karena harganya yang murah dan ini dapat menghantam pasar domestik.Â
Hal ini juga membawa pengaruh terhadap bidang politik, bisa dilihat ketika kasus Laut China Selatan, Indonesia kesusahan memberikan perlawanan yang tegas atas China bahkan diaporkan bahwa kapal-kapal penangkap ikan dari China sering masuk tanpa izin ke wilayan Indonesia di Laut China Selatan. Tetapi, dikarenakan ketergantungan Indonesia terhadap China ini menghalangi pemerintah untuk bertindak tegas karena pemerintah tidak mau kehilangan mitra dagang dan merupakan salah satu sumber investasi terbesar Indonesia.
Leviana Fatikhatuzzahro Efriani
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H