Mohon tunggu...
Levi Nina
Levi Nina Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tracht gut, vet zein gut ( Yiddish language)“Think good, and it will be good.” Fighting evil is a very noble activity when it must be done. But it is not our mission in life. Our job is to bring in more light.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Peluang Indonesia Dalam Ekonomi

14 April 2015   05:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:08 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Arah perekonomian Indonesia beberapa kali ganti kabinet dan pemerintahan tak jelas. Namun melihat dari pemerintahan sekarang ada sedikit harapan dan menuju sasaran yang cukup tepat. Indonesia terdiri dari banyak pulau dan memiliki lautan yang luas. Inilah peluang yang paling menjanjikan untuk ekonomi Indonesia. Sulit akan bersaing dengan China dan India dalam urusan produksi. Kedua negara ini memiliki rakyat yang jauh lebih banyak. Untuk industri padat karya hasilnya akan jauh lebih besar dan harga industri padat karya akan lebih murah. Dalam Industri semakin banyak produksi akan membuat barang jadi lebih murah.

Untuk urusan fokus pertanian pun berat , karena daratan Indonesia terhitung kecil di bandingkan beberapa negara. Laut merupakan sasaran yang tepat untuk peluang ekonomi Indonesia. Sepak terjang mentri kelautan sudah sangat tepat, dan perlu mendapat dukungan. Seandainya peluang pariwisata dan kelautan di garap dengan maksimal tentunya tak perlu lagi Indonesia mengexport tenaga kerja wanita. Teramat sayang Indonesia membiarkan jutaan potensial tenaga muda untuk mendapatkan hasil yang tak seberapa di bandingkan begitu besar potensial pariwisata dan kelautan jika di maksimalkan.

Banyak negara memiliki laut yang tak bisa dinikmati oleh rakyatnya, karena lautnya berbahaya . Tak sedikit rakyat negara lain yang bersedia menghabiskan penghasilannya hanya untuk menikmati pariwisata laut. Potensial pariwisata kelautan ibarat lukisan. Memang di bandingkan produksi industri jumlah penikmat lukisan tak banyak, hanya jika lukisan itu cantik , penikmatnya berani membeli dengan harga mahal. Seperti itulah gambaran pontensial kelautan di Indonesia. Hasil laut yang bisa menunjang pariwisata juga akan jauh lebih menguntungkan.

Kuliner Indonesia dari laut yang akan di jual bersama pariwisata kelautan , harganya akan jauh lebih mahal tanpa perlu mengambilnya dalam jumlah berlebih. Dalam dunia industri makanan kita bisa lihat restoran-restoran berkelas yang penikmatnya berani membayar cukup besar , walaupun jumlah pembelinya tak sebanyak  industri makanan berupa fast food, dimana  perlu menjual dalam jumlah besar untuk mendapatkan jumlah nominal yang sama. Tentu saja Untuk itu di perlukan profesional yang berbeda. Menjual makanan untuk kalangan terbatas tak sama dengan menjual makanan untuk ke banyakkan.

Semoga pemerintahan saat ini bisa memfokuskan diri untuk arah ekonomi Indonesia lebih jelas. Filipina lebih fokus untuk menjual tenaga , karena itu pemerintah Filipina banyak memfocuskan ke arah ini. Thailand berfokus pada perkebunan serta pertanian, sudah puluhan tahu ke belakang, industri di penggang oleh India dan China , Korea Selatan pada industri bedah plastik serta seni berupa sinetron dan musik, tak salah jika Indonesia lebih berfocus pada laut, yang merupakan kekayaan tak ternilai. Tak perlu menghabiskan isi laut hanya menjadikan laut ibarat lukisan. Laut yang di nikmati baik pemandangan dasar lautnya maupun keindahan pantai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun