Kunjungan boss Facebook yang berdarah Yahudi, dimana mewarnai wancana di kompasiana. Beberapa komentar menarik perhatian saya untuk ikut menyumbang analisa. Komentar bagaimana pertumbuhan ekonomi China yang melebihi USA menarik untuk di analisa pula. Secara neraca negara terlihat kalau memang ekonomi USA mengalami kemunduran di bandingkan China. Namun secara deretan bilyoner dunia tetap dari USA cukup banyak dan cukup besar. Para bilyoner USA ini menanamkan gurita keuangannya di semua negara tak terkecuali di China.
USA jika di lihat secara industri mengalami kemunduran hanya jangan salah USA tetap memenggang peranan penting dalam terciptanya tehnologi. Hal yang sulit di prediksi dalam urusan kalkulasi data akan berapa norminal tercipta Bilyoner baru . Negara USA yang luas juga mulai banyak di aktifkan untuk pertanian. Perhitungan yang baik dan tepat. Dimasa depan nilai pertanian pun tak akan kalah dengan industri. Tak ada seorangpun yang akan kuat tanpa makanan dan ini merupakan arah lain masa depan pendapatan USA. Bisa di lihat pertanian unggulan seperti kacang kedelai dari USA. Sebagian besar negara Asia memakai bahan ini untuk masakan dari mulai tahu,kecap,tempe, dll. Beraspun mulai di produksi. Jumlah penduduk Asia yang bisa di katakan besar tentunya merupakan pasar terbesar industri pertanian USA di masa depan. Tanah pertanian Asia yang semakin sempit untuk industri serta tak sehat untuk tumbuhan tentunya menjadikan pertanian Asia akan mulai berkurang. Saat inilah industri pertanian USA akan berkembang pesat.
Peralihan negara Industri ke negara technologi serta pertanian tentunya memerlukan waktu. Saat ini memang terlihat sekali bagaimana perkembangan perekonomian beberapa negara Asia yang cukup tinggi. Negara Asia dengan jumlah penduduk banyak serta sebagian besar belum melek tehnologi merupakan negara tepat untuk industri. Negara USA yang memiliki jumlah penduduk terhitung kecil dibandingkan dengan luas negara, tentunya industri berbasis tehnologi merupakan pilihan paling pintar .
Dengan kedatangan boss facebook sebaiknya di cermati dan dimanfaatkan secara pintar. Beberapa tahun belakangan ini terlihat aktifitas Indonesia yang paling menonjol adalah pengiriman tenaga kerja sektor rumah tangga, yang menghasilkan devisa lumayan besar. Akankan beberapa generasi kedepan akan bernasib sama untuk Indonesia, hanya puas sebagai pengexport wanita pekerja rumah tangga? . Jika ada para kompasiana yang berprofesi sebagai guru, bisa ada bayangkan murid murid yang anda ajarkan hanya sebatas tenaga rumah tangga di negara lain dan bandingkan jika seandainya murid anda seperti Mark Zukerberg ? guru sedikit banyak memiliki pertanggung jawaban akan masa depan muridnya.
China memang mengalami kemajuan pesat namun jangan salah rakyat China lebih terbuka terhadap perbedaan, lainnya halnya dengan Indonesia. Perbedaan masih menjadikan problem utama. Bisa di lihat dari mulai terpilihnya Jokowi yang masih saja menjadi polemik di tingkat politikus . Belum lagi Ahok dan banyak lainnya. Untuk Indonesia lebih baik tentunya harus bisa menjadikan perbedaan bagian dari kemajuan, sepanjang hal ini tak terurus jangan harap Indonesia akan maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H