Diambil dari Google
Malu, sudah banyak orang-orang yang hilang malu entah itu kemaluan ataukah budaya malu yang jelas yang saya maksud disini budaya malu, hilangnya malu yang hakiki karena manusia sekarang hanya memikirkan malu kepada sesamanya bukan lagi kepada tuhanNya. Apapun dilakukan yang penting dimata manusia dicap baik walaupun sebenarnya dia manusia bejat sedangkan urusan malu kepada Tuhan urusan belakangan atau nomor sekian (alias tidak penting). Penyakit malu dewasa ini sudah mewabah, semua lapisan terkontaminasi dan yang lebih parah tokoh agama yang menjadi panutan menjual agama untuk kepentingan tertentu (urusan umat tak peduli ) dan ada lagi yang namanya pejabat (bukan pejabat tetapi penjahat) seorang intelek yang dipercayakan untuk melayani masyarakat tetapi apa faktanya hanya merampok kekayaan negara padahal sebelum jadi pejabat dia bersumpah atas nama tuhan ( sumpah cuma ucapan saja). Ternyata virusnya sangat jahat dan menyebar!!!!!!!! rakyatnyapun ikut-ikutan meniru kelakuan orang-orang yang menjadi panutan, pada akhirnya membuat lingkaran setan siapa saja yang bersih masuk kedalam lingkaran maka akan terjangkit. Sebenarnya manusia kalau diia menyadari bahwa tuhan itu Maha Melihat dia tidak akan berani melakukan hal yang demikian, dia akan diliputi oleh perasaan was-was, takut berbuat salah dan malu kepada tuhanNYA bukan kepada manusia, memang kodratnya manusia tidak terlepas dari khilaf dan salah, dan tuhan Maha Pengampun Dia akan mengampuni dosa-dosa hambanya, cuma hanya sedikit manusia kembali ke jalan yang benar..............wasalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H