Semua orang bisa saja sukses, tergantung dari niat dan keuletan. Sekilas kata-kata tersebut mungkin  sering terdengar di telingamu. Namun, kata-kata tersebut sering menjadi sebuah angin segar saja dan tidak merubah pandangan hidupmu.
Berbeda dengan 5 orang hebat ini, ketika semua orang mengeluh dengan ketidak mampuan mereka karena modal. 5 orang ini membuktikan, tanpa modal dan hanya menempati sebuah garasi sebagai awal memulai usaha mereka. Mereka kini mampu mengubah sebuah garasi menjadi gedung perkantoran yang megah.
Siapakah 5 orang ini yang kehidupannya berubah meskipun mengawali usaha mereka di garasi rumahnya?
1. Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma)
Boenjamin Setiawan atau lebih dikenal dengan "dr.Boen" memulai kariernya di sebuah garasi mobil rumahnya. Dengan modal kecil, lulusan kedokteran UI ini mantap menggeluti usaha di bidang sejenis dengan pendidikannya yaitu dunia medis.
Masih muda dan tidak memiliki modal, dr. Boen memiliki tekad untuk mengembangkan usaha farmasi yang masih sangat minim di Indonesia. Berbekal garasi rumahnya, dr. Boen mendirikan pabrik obat dan memproduksi obat-obat nasional bersama ke-6 saudaranya. Kini dr. Boen sukses mendirikan Kalbe Farma Group dan memiliki gedung perkantoran  pusat Kalbe Farma di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
2. Ir.Ciputra
Jika mendengar Ciputra, pasti kamu membayangkan kemegahan bangunan-bangunan dengan nilai seni yang tinggi. Yah, Ir. Ciputra atau biasa dikenal dengan bapak real estate Indonesia ini, memulai kariernya dari sebuah garasi rumahnya beserta sang sahabat membuka jasa konsultan arsitektur.
Kini keteguhan Ciputra bisa terlihat dari kemegahan perumahan, perkantoran dan universitas di seluruh Indonesia. Ir. Ciputra pun membuktikan, meski dari kalangan menengah kebawah dan memulainya di garasi, namun kini Ir. Ciputra memiliki kantor pusat mewah di Ciputra World dibilangan pusat kota Jakarta.
3. Martha Tilaar
Memulai dari sebuah garasi rumah sang ayah, Martha Tilaar dengan nama asli Martha Handana ini mantap membuka salon kecantikan usai kepulangannya dari Amerika Serikat. Dengan modal minim, Martha gigih membagikan brosur untuk mempromosikan salon kecantikannya yang akhirnya sukses hingga kini memiliki lebih dari 2 pabrik besar di Indonesia.