Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengenal Self-serving Bias Beserta Dampak Negatifnya

16 Oktober 2024   06:56 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa situasi, menilai diri sendiri dengan cara yang lebih positif dapat membantu kita mempertahankan motivasi dan semangat hidup. Misalnya, ketika kita menghadapi kegagalan dalam satu proyek, meyakini bahwa faktor eksternal yang menjadi penyebab kegagalan itu bisa membantu kita bangkit lebih cepat dan mencoba lagi.

Selain itu, self-serving bias juga bisa mendorong orang untuk berani mengambil risiko. Seseorang yang yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan atau keberuntungan yang tinggi mungkin lebih percaya diri untuk mengejar peluang baru, baik dalam karier, pendidikan, maupun hubungan sosial. Dengan kata lain, bias ini kadang-kadang bisa menjadi pendorong untuk tetap optimis dan bergerak maju meskipun ada tantangan.

Dampak Negatif dari Self-serving Bias

Namun, manfaat self-serving bias ini hanya berlaku dalam konteks yang terbatas. Dalam jangka panjang, self-serving bias bisa memberikan dampak negatif yang signifikan pada kehidupan seseorang.

Berikut adalah beberapa dampak negatif dari self-serving bias:

1. Menghambat Pembelajaran dan Perbaikan Diri

Ketika seseorang selalu mengaitkan kegagalan dengan faktor eksternal dan bukan kesalahan pribadi, mereka akan kesulitan untuk belajar dari pengalaman. Hal ini dapat menghalangi pengembangan diri, karena individu tersebut tidak mengevaluasi kelemahan atau area yang perlu ditingkatkan.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang selalu menyalahkan soal ujian yang sulit atas nilainya yang buruk, tidak akan pernah belajar bagaimana mempersiapkan diri dengan lebih baik di masa depan. Dia merasa apa yang dilakukannya selama ini sudah benar, sehingga dia tidak mau belajar memperbaiki diri.

2. Merusak Hubungan dengan Orang Lain

Self-serving bias juga dapat berdampak pada hubungan sosial. Orang yang terlalu sering menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka sendiri mungkin dianggap tidak bertanggung jawab atau sulit diajak bekerja sama.

Sikap ini bisa menimbulkan ketegangan dalam hubungan, baik di tempat kerja, keluarga, maupun dalam lingkungan sosial. Dalam kerja kelompok, misalnya, jika seseorang terus-menerus mengklaim keberhasilan tim sebagai hasil kerja kerasnya sendiri namun menolak tanggung jawab atas kesalahan, anggota tim lain bisa merasa diremehkan atau tidak dihargai. Dia pun akan ditinggalkan oleh kelompoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun