Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar yang menulis apa saja

Seorang karyawan yang mempunyai hobi menulis. Buku saya terakhir berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Konsep Mencintai Sesama: Bukti Cinta Kita kepada Tuhan

2 Agustus 2024   07:25 Diperbarui: 2 Agustus 2024   07:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mencintai sesama manusia adalah salah satu ajaran universal yang diterima oleh hampir semua agama dan kepercayaan di dunia. Namun, alasan di balik tindakan ini sering kali bervariasi, misalnya saja ada yang melakukannya untuk mendapatkan pahala dan tiket ke surga, ada juga yang melakukannya karena mengikuti ajaran agama mereka.

Namun, ada satu konsep yang sering kali terlewatkan, yaitu mencintai sesama sebagai bukti cinta kita kepada Tuhan. Konsep ini, menunjukkan bahwa berbuat baik kepada sesama bukan hanya tentang imbalan atau perintah agama, tetapi juga tentang mencerminkan cinta Tuhan yang telah kita terima terlebih dahulu.

Cinta kepada Tuhan dan Sesama

Setiap hari kita menikmati kebaikan Tuhan yang melimpah, bahkan dalam hal-hal kecil seperti udara yang kita hirup. Tuhan memberikan karunia-Nya tanpa pandang bulu, bahkan kepada mereka yang tidak percaya kepada-Nya. Dalam semua agama, Tuhan disebut sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang memberikan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk tanpa kecuali.

Ini adalah contoh nyata bagaimana cinta Tuhan melampaui batasan-batasan yang sering kita buat sendiri. Mengingat kebaikan Tuhan yang melimpah, mencintai sesama bukan hanya sebuah perintah, tetapi sebuah panggilan untuk membalas kebaikan yang telah kita terima.

Perspektif Berbuat Baik karena Tuhan

Konsep berbuat baik kepada sesama karena kita ingin membalas kebaikan Tuhan yang telah mencintai kita terlebih dahulu, membawa kita kepada pemahaman yang lebih mendalam. Kita mulai melihat bahwa tindakan baik yang kita lakukan bukan hanya sekadar untuk mendapatkan pahala atau menghindari hukuman.

Sebaliknya, kita melakukannya sebagai bentuk syukur dan penghargaan atas kebaikan Tuhan yang tidak terhingga. Ini bukan tentang surga atau neraka, tetapi tentang menghidupi nilai-nilai yang diajarkan oleh Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, ketika kita melihat seseorang yang membutuhkan bantuan, tindakan kita untuk menolong mereka seharusnya didorong oleh kesadaran bahwa Tuhan telah memberikan begitu banyak kebaikan dalam hidup kita. Dengan membantu orang lain, kita meniru kebaikan Tuhan dan mencerminkan kasih-Nya kepada dunia. Ini adalah bentuk ibadah yang sejati, di mana kita menjadi saluran cinta Tuhan kepada sesama manusia.

Lebih dari Sekadar Perintah Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun