Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tiga Alasan Mengapa Orang Malas Menulis, Bagaimana Mengatasinya?

26 Agustus 2021   07:13 Diperbarui: 26 Agustus 2021   10:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tentu akrab dengan apa itu alasan.  Kondisi sering kita jadikan alasan untuk menutupi kelemahan kita. Alasan yang berikan, kita harapkan bisa menjadi dasar pemakluman oleh orang lain terhadap diri kita.  

Ini juga berlaku ketika kita menjadi seorang penulis.  Sering kita membuat berbagai macam alasan ketika kita ditanya oleh mentor di suatu kelas atau ditanya oleh teman kita mengapa kita tidak membuat tulisan.

Alasan yang sering kita dengar atau kita pakai adalah karena terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu. Alasan ini muncul karena menulis bukan menjadi prioritas kita.  Kita mau dan mengaku sebagai penulis tetapi kita akan menulis kalau ada waktu luang saja.  

Ini yang perlu diluruskan. Ketika kita sudah berkomitmen menjadi penulis, maka kita harus meluangkan waktu untuk menulis di manapun kita berada.

Alasan kedua adalah merasa dan menganggap tulisan kita jelek sehingga untuk apa menulis lagi.  Di beberapa kelas kepenulisan, aku sering mendengar mentor-mentor mengingatkan agar kita percaya diri dengan tulisan kita.  Kita tidak boleh membandingkan tulisan kita dengan tulisan orang lain yang mungkin sudah mempunyai jam terbang lebih tinggi dari kita.  

Aku setuju dengan pendapat agar kita membandingkan diri kita sekarang dengan diri kita beberapa bulan sebelumnya.  Apakah kita ada kemajuan dalam menulis atau tidak?  Kalaupun tidak, kita harus berpikir langkah apa yang akan kita tempuh untuk menambah kemampuan menulis kita.

Alasan ketiga adalah bingung mau menulis apa dan bingung mau memulai darimana.  Ini berhubungan dengan masalah mencari ide.  Ide sebenarnya bisa kita dapatkan dari mana saja. Kita bisa mendapatkan ide dari apa yang kita dengar, kita lihat atau kita rasakan.  

Memang butuh kepekaan dalam mendapatkan ide, misalnya ketika ngobrol dengan teman, bisa saja kita mendapatkan ide tulisan dari situ.  Jadi ide bukanlah sesuatu yang muluk-muluk harus dicari dengan susahnya.  Kemudian bagaimana menulisnya?  Anggap saja kita bercerita dengan teman, hanya bedanya kita bercerita dengan tulisan.  

Jadi seharusnya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menulis bukan?  Sebagai penutup akan aku bagikan sebuah kalimat bijak, "Seorang pemenang akan menghindari alasan karena ia akan berusaha semaksimal mungkin di kondisi apapun juga, sedangkan seorang pecundang menjadikan kondisi sebagai alasan dari kegagalannya."  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun