Mohon tunggu...
Lestiara Romadinah
Lestiara Romadinah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Sedang belajar Ilmu Pernyataan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apa Kata Megawati di Mata Najwa

6 April 2014   03:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kesempatan ini, saya ingin mencoba  menganalisis bahasa tubuh dari Ketua Umum PDIP yaitu Megawati Soekarnoputri. Analisis tersebut saya lihat dari video ketika beliau berada di acara Mata Najwa. Tetapi, sebelum itu saya ingin menuliskan beberapa fakta unik tentang Megawati Soekarnoputri, yaitu :
1. Beliau adalah presiden dengan nama terpanjang dalam sejarah kepemimpinan di indonesia, nama lengkap beliau adalah Dyah Permata Megawati Setiawati Soekarno Putri.
2. Beliau pandai menari tradisional.
3. Beliau gemar menonton film India.
4. Beliau suka dengan sambal terutama sambal terasi, sambal matah khas Bali dan sambal bawang.
5. Menjadi peserta termuda KTT gerakan Non Blok 1 di Beograd ketika usia 16 tahun.
6. Beliau pernah turun langsung menyelamatkan bunga teratai di empang yang tergusur untuk lahan industri.
7. Beliau sukses melobi Kuba agar Abstain terkait Timor Timur, Mengacungkan cerutu dan memberi kode, Kuba takluk Timor Timur batal masuk agenda sidang DK PBB.
Itulah beberapa fakta unik tentang Megawati Soekarnoputri.

Selanjutnya saya akan menuliskan analisis tentang bahasa tubuh Megawati Soekarnoputri.
Ketika beliau memasuki ruangan kemudian duduk , beliau terlihat gugup / nervous. Hal itu dapat dilihat dari ketika beliau duduk sambil memainkan tangannya.
Menurut Buku Hermann Strehle "Meinen, Gesten und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra.Hanna Widjaja, Tangan yang bermain menunjukkan atau merupakan tanda atau adanya suatu keadaan terangsang (nervous / gugup, kebingungan). Orang ini tidak bebas kalau berada dalam keadaan tidak seimbang. Hal ini timbul apabila ketegangan yang belebih - lebihan.

Ketika Najwa Shihab bertanya kepada beliau tentang "Ada yang menilai Megawati itu pendiam, seringkali lebih banyak diamnya ketika malah orang ramai berbicara itu memang kesengajaan atau karena memang merasa tidak patut untuk banyak bicara karena yang lain  sudah bicara ? "
Ketika menjawab pertanyaan tersebut terlihat  beliau kurang mengerti karena beliau membuka matanya secara maksimal dan terdapat kerut - kerut horizantal pada dahinya.
Menurut Buku Hermann Strehle "Meinen, Gesten und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra.Hanna Widjaja, Kerut - kerut di dahi yang terlihat sebagai garis - garis mendatar terjadi jika kita membuka mata semaksimal mungkin, sehingga dengan sendirinya kulit dahi terangkat. Karena itu dengan kulit dahi terangkat dan mata terbuka semaksimal mungkin, dapat ditemukan pada mimik takut, kekaguman, kurang mengerti.

Pada acara tersebut ketika Najwa Shihab berbicara bahwa " Bu Mega, ketika saya membaca biografi Soekarno ayahanda Ibu pernah menulis mendoakan agar putranya Guntur tidak menjadi presiden, karena kehidupannya terlalu berat,  jadi sepertinya Bung Karno tidak mendoakan putrinya tidak menjadi presiden ya" karena pernyataan itu Megawati tertawa "he he he".
Menurut Buku Hermann Strehle "Meinen, Gesten und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra.Hanna Widjaja, Tertawa he he he tidak ditujukan kepada dunia luar, terdengar tidak simpatik, tak menyenangkan, merusak kegembiraan, ada kesan menghina, merendah.

Ketika beliau bercerita bahwa "waktu dulu ketika menerima tamu kami diharuskan berpakaian nasional, saya sudah bayangkan kan panasnya kaya apa ya , memakai konde" pada saat beliau berbicara "saya sudah bayangkan kan panasnya kaya apa ya , memakai konde"  beliau menyempitkan matanya hal itu berarti beliau  ingin memperlihatkan bahwa pada dahulu itu keadaannya tidak menyenangkan dengan menggunakan pakaian nasional dan memakai konde.
Menurut Buku Hermann Strehle "Meinen, Gesten und Gebarden" yang diterjemahkan oleh Dra.Hanna Widjaja, Mata yang disempitkan terjadi sebagai pernyataan tidak senang.
Selain itu, pada saat beliau berbicara bahwa "kamu sebagai anak muda itu harus mengetahui jejak sejarah" beliau mengepal tangan  dengan meluruskan telunjuk berarti beliau ingin semua yang ada di dalam ruangan itu memperhatikan apa yang sedang dibicarakannya.
Menurut buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja, meluruskan telunjuk sering dilakukan untuk mengarahkan perhatian pada benda yang ada didalam ruangan atau menunjuk seseorang. Jadi perhatian ditujukan pada sesuatu yang tidak menentu.

Pada tulisan Allan Pease yang berjudul  How To Read Others Thoughts by Their Gestures, Allan Pease mengatakan bahwa mengepal tangan dan meluruskan telunjuk berarti menjadikan pendengar tunduk atau patuh dengan apa yang kita bicarakan.

Pada saat beliau ditanya tentang Pak SBY , beliau terlihat ingin menenangkan dan meredakan situasi dengan cara membuka tangannya ke bawah.
Menurut buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja,
jika tangan dibuka dengan gerakan membuka kearah bawah maka ini berarti menekan atau menahan sesuatu. Ini dilakukan dengan meregangkan jari, melebarkan bidang agar lebih besar untuk menekan. Gerakan ini dilakukan apabila kita ingin menenangkan dan meredakan situasi.

Setelah membuka tangannya kebawah, beliau mengepal tangannya yang berarti adanya peningkatan ketegangan dan ingin lebih berkonsentrasi.
Menurut buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja,
menutup tangan menjadi mengepal berarti bahwa ada gerakan ke dalam, yaitu adanya peningkatan ketegangan. Jadi ada proses kemauan didalamnya. Mengepalkan tangan berarti mengumpulkan dan memperkuat konsentrasi. Dengan mengepal kita memegang, menekan atau menahan sesuatu.

Sekian analisis saya tentang Ketua Umum Partai PDIP, Megawati Soekarnoputri. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih

Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=GPJ7APTi0yo
- Buku Hermann Strehle “Meinen, Gesten Und Gebarden” yang diterjemahkan oleh Dra. Hanna Widjaja
- Allan Pease : How to read others thoughts by their gestures



Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun