Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersikap Tegas dan Lunak

10 Januari 2023   13:09 Diperbarui: 10 Januari 2023   13:23 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersikap Tegas dan Lunak

Masuk ke kelas ini memasang kuda-kuda. Apalagi jam mereka jam ke-7-8. Sudah beranjak siang dan gerah. AC ruangan tidak sanggup melawan panas cuaca di luar. Sehingga suasananya panas dan mudah memancing amarah naik ke permukaan.

Di antara sembilan kelas yang kudatangi setiap hari. Hanya satu kelas ini yang tidak nyaman. Sungguh membuat hati terbakar. Hampir menumbuhkan tanduk di kepala.

"Bersikap tegas dan lunak"

Seperti apakah sikap tegas dan lunak? Menurut analisa pergudangan otak di kepala. Tampil tegas pasang muka serius kemudian tarik ulur. Namun lebih sering memasang muka jeruk purut. Keriput , menahan amarah. Butuh kesabaran tingkat dewa. Yah itulah yang disebut lunak dan tegas.

 Apapun tingkah mereka mau membuat diri ini sakit hati,  dan sakit gendang telinga. Tapi itu hanya sebagian kecil saja. Ada sekitar 5 orang. Namun yang 5 ini mampu menumbuhkan tanduk di kepala. Membuat raut muka merah padam, dan ingin menelan hidup-hidup kenakalan mereka.

Akh aku kembali berdamai dengan hati. Biasa anak-anak yang butuh perhatian dan kasih sayang. Peluklah mereka, tetap tegur dan sapa. Kelak mereka sadar dan berprestasi.

Aku berusaha tetap di atas angin. Bermuka judes namun berhati salju. Tidak tega juga menghukum mereka terlalu sadis. Namun mulut ini tak henti, selalu saja gatal untuk mengingatkan mereka. Meleng sedikit pasti ada saja ulah yang baru. Loncat sana, loncat ke sini seperti bajing loncat. Jika ditegur, ada saja jawabannya. Seribu jawaban.

Cengengesan dan menjawab," iya Bu, ini lagi mengerjakan." Gemas deh. Waktu mulai habis sebentar lagi sudah bel. Sudah diingatkan di awal. Hanya satu jam mengerjakan tugas menulis. Tetap saja molor. Dasar anak-anak yang butuh kasih sayang.

 Ada-ada saja selalu ulah mereka. Benar-benar minta diperhatikan terus. Kemungkinan di rumah kurang perhatian dari orang tua. Orang tua sibuk bekerja sehingga tidak ada waktu untuk anak. Memasuki ajaran baru, kenaikan kelas. Harus ada progres peningkatan nilai dari semester sebelumnya. Anak-anak diingatkan kembali agar lebih serius belajarnya. Semester genap ini harus pasang metode seribu bayangan. Bagaimana cara agar nilai anak-anak meningkat. Semangat 45. Jalan saja yakin pasti ada jalan keluarnya. Semua pasti berlalu dan indah pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun