Mawar Berduri
Hatiku meleleh melihat kembang mawar sudah menjadi kayu bakar. Mawar persembahan cinta dari kekasih jiwa. Kini telah mati mengering karena kurang perhatian dari tuannya yang sedang berjuang melawan maut. Enam purnama disia-siakan akhirnya lebur menyatu dengan tanah.
Aku kehilangan kelopak-kelopak yang berwarna merah darah dan gradiasi pink serta warna peach. Daun-daun bergerigi berwarna hijau yang mampu menyegarkan mata dan batang pohon berduri jika lengah sering melukai daksa. Beberapa purnama selalu memberikan kuncup-kuncup semakin hari semakin mekar harum mewangi. Memamerkan kembang yang menawan memanjakan mata tanpa bisa menghindar.
Bunga -bunga yang cantik nan rupawan memancarkan pesona hingga aku terpesona sambil membidiknya dengan kamera handphone. Mawar sering menjadi foto model untuk aksara yang mengalir di setiap wadah literasi.
Sejuta kenangan bersama mawar, inspirasi untuk berkarya. Mawar sekarang tinggal kenangan. Sedih rasanya hati ditinggal pergi mawar berduri.
Bekasi, 07102022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H