Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenapa Hero Dikebiri?

21 Februari 2022   12:33 Diperbarui: 21 Februari 2022   12:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain Hero, anjing Mak Tua Ros juga dikebiri bernama Embo selang dua rumah dari rumah Om Jonta. Anjing yang dikebiri menjadi sehat. Jauh dari koreng dan bertubuh tinggi besar dan gemuk-gemuk. Apalagi Embo, tinggi besar warna coklat keemasan lumayan ramah lain dengan Hero.

 Hero walaupun galak tetapi dia anjing yang setia dan pintar. Dia tidak seperti Baltung, sering minggat dari rumah. Hero masih bernapsu sebenarnya pada anjing betina. Cuma semenjak dikebiri dia tidak bisa membuahi anjing betina.

 Akhirnya membuat dia semakin menjauhi anjing betina. Sayang Hero mudah marah, diajak bercanda giginya langsung tampak semua ingin menerkam. Menyurutkan langkahku untuk mengelusnya.

Hanya sama Om Jonta yang bisa menjinakannya.
Hero sekamin hari semakin gagah, Baltung semakin jauh, dia selain korengan bau pula. Tetapi urusan menjaga rumah dan hewan peiharan lainnya masih mampu.

Hero dan Baltung bekerjasama dengan baik menyelamatkan babi-babi peliharaan yang lepas dari kandang. Mereka mengejar induk dan anak-anaknya. Semuanya anak-anak babi serta induknya ditemukan di ladang orang. Semuanya selamat tanpa luka.

Dikebiri adalah sudah dikeluarkan kelenjar testinya atau biji telor yang berdekatan dengan alat penis . Sungguh mujabarab memang, anjing jantan yang sudah dikebiri menjadi gagah dan selamat dari penyakit koreng. Baltung penyakitan diakibatkan gonta-ganti pasangan sehingga penyakit koreng terkutuk itu menetap di tubuhnya yang semakin hari semakin ringkih. Baltung mati akibat korengan menahun tak sembuh-sembuh akbiat dia tetap saja gonta-ganti pasangan.

Erina Purba
Bekasi, 21 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun