Maklumlah dia punya jabatan di perusahaan ternama jadi menganggap gaji saya sebagai buruh sungguh kecil. Dia tidak tahu teman-teman yang bekerja sebagai buruh bisa membeli sapi untuk orang tuanya.Â
Tidak hanya itu bisa merenovasi rumah di kampung bahkan bisa beli sawah dan rumah. Sungguh gaji buruh memang sedikit tetapi sering lembur bahkan bisa selama tiga bulan lembur terus tak ada libur sama sekali. Jadi gaji yang didapat melebihi gaji staf karyawan.
Setiap sekali dua minggu mengirimkan uang ke kampung. Sungguh hebat mereka. Saya memanfaatkan gaji lemburan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas.Â
Dengan seragam kerja itu berhasil meraih sarjana. Teman-teman berhasil membeli rumah, menyekolahkan anak-anaknya serta bisa membahagiakan orang tua di kampung.
Setelah selesai kuliah akhirnya beralih profesi menjadi guru sesuai dengan jenjang pendidikan yang saya ambil. Menjadi guru gaji sedikit tetapi dihargai sekitar. Tidak ada pandangan sepele lagi. Apalagi memakai seragam Pramuka.
Pengalaman ketika memakai seragam kerja Pramuka. Saat itu mengambil uang gaji di Bank BRI. Biasanya jika mengambil uang langsung ke teller mereka mengenakan biaya admin.Â
Tetapi karena saat itu memakai seragam Pramuka. Teller langsung bilang , tidak usah bayar admin karena ibu guru. Wah segitunya ya hormat pada guru. Memang seragam kerja mempengaruhi pandangan orang terhadap kita.
Sama juga ketika pertama kerja mengajar kami wajib memakai baju seragam dari sekolah berupa setelan blazer. Di kira orang sekitar gaji kami sudah besar.Â
Karena dilihat dari pakaian seragam kerja yang rapi. Semogalah. Tetapi sangat disayangkan berganti pimpinan baju seragam tidak ada lagi. Jadi sekarang yah begitulah.