Desah hujan masih terdengar
Nyaring dan merdu
Aku menanti sang pujangga
Menulis puisi tentang hujan
Memintal sajak merdu
Menjadikannya butir-butir kenangan
Terbungkus rapi di dalam sebuah buku
Bait demi bait tentang lukisan hujan
Bagaimana hujan yang telah memberikan kerinduan
Â
Wajah pujangga menari-nari di rintiknya hujan
Serasa ada yang hilang
Menitiknya hujan tiada kabar darinya
Setiap sudut bahkan langit serta pelangi menyatakan pujangga penyuka hujan telah lama hilang
Air mata berbaur dengan rinai di hari ini
Sang pujangga meringkuk menahan sakit
Kabar itu menambahkan nelangsanya si penikmat sajak pujangga penyuka hujan
Bekasi, 15012022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H