Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak-jejak Sepatu

21 September 2021   20:19 Diperbarui: 21 September 2021   20:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest/Teri Stevendsen

Jejak-jejak Sepatu

Hidup timpang seperti kaki tanpa sepatu sebelah
Jalan tertatih-tatih
Terseok-seok bahkan terkadang terpijak duri dan kaca

Terasa perih menyayat tulang belulang
Terbeset seperti kena pecut melukai punggung
Ruang tersekat dan dingin
Ngilu sampai ke sumsum

Riuh rendah kidung hati
Bersahut-sahutan silih berganti
Seperti paduan melodi
Yang berkumandang di sebuah gedung

Hari demi hari terlewati menambah garis tengah di jidat
Menandakan hidup timpang
Inginku berteriak meminta agar segera berkesudahan
Tetapi hanya tercekat di tenggorokan dan tertelan rasanya sangat pahit

Jejak-jejak sepatu terlukis jelas
Tanpa pasangan
Tetap berusaha tegar
Berharap hidup di tahun berikutnya menemukan kembali pasangan sepatu 

Sepasang sepatu yang baru
Menghilangkan duka
Membiuskan kenangan yang pekat
Menguburkan cerita lama
Bangkit dari keterpurukan

Erina Purba

Bekasi, 21 September 2021,

Sudah ditulis di YPTD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun