Masih sekitar bunga koleksi di pekarangan rumah. Di sela-sela kesibukan kerja.
Tanaman hias yang masih mencuri perhatian. Sedari dulu senang bertanam. Ketika masih kecil kami membantu orang tua ke kebun. Bahkan punya tanggung jawab menanam cabe, jahe , singkong dan lain-lain. Kebun kami sebagian besar kebun kopi. Nah di tengah- tengah kopi kadang ditanam cabe rawit. Pernah mengalami panen banyak buahnya hasil yang saya tanam. Ada rasa bahagia bila berhasil.
Sekarang merantau ke negeri orang. Lahan susah, semuanya sudah jadi beton. Tetapi jika tinggal di perumahan lahan kosong disediakan atau biasanya disebut taman. Nah hobbi yang sempat tertunda akhirnya bisa tertuang lagi. Kami beli pot untuk wadah bunga. Beragam jenis ada di taman kecil yang saya punya.
Dari Aglonema, keladi, kecombrang, lidah mertua, pandan, lili Paris, krokot, kembang telang, mawar, melati.
Diantara semuanya yang paling aku suka mawar. Tidak bosan-bosannya menulis tentang mawar. Dari puisi, artikel dan cerpen.Â
Sekarang beralih ke  bunga melati. Bunga melati baru mekar dari kuncupnya. Sempat juga dia marah karena kepanasan dan tidak mau berbunga. Akhirnya saya pindahkan ke tempat agak teduh. Waoo akhirnya dia berbunga dan aromanya membuat saya ketagihan ingin terus mencium wanginya.
Nah kenapa ya melati sering disebut sebagai bunga dedemit. Beberapa hari yang lalu paksu bilang. " Ma, bunga melati adalah bunga setan."
"Kenapa bisa begitu sebutannya?"
"Katanya sih begitu."
"Alasannya kenapa Pa," ujarku penasaran.
"Pokoknya begitu, kata mereka."
Saya menjadi penasaran, kenapa melati sering disebut dengan bunga setan.
Ternyata setelah saya baca beberapa sumber. Bunga melati sering digunakan untuk bunga pemakaman dan prosesi lainnya. Dan ratu pantai Roro Kidul juga menyukai bunga melati.
Padahal selain itu ternyata banyak juga kegunaan bunga melati lho. Merawat kulit, mencegah penuaan dini.
Sumber referensi: Indozone dan Brilio
Catatan: sudah ditulis di Kaskus