Siang itu udara terasa panas, sama seperti hati Anissa panas membara semua karena mereka menghalangi rencananya.
Anissa ingin membuat sebuah program acara di perusahaan mereka yang bergerak di bidang garment.
Perusahaan itu ingin merayakan ulang tahun perusahaan yang meriah dan minta
Karyawan bagian devisi personalia membuat konsep pesta.
Mereka ada lima orang yang berkerja di devisi personalia tapi yang disuruh membuat konsep pesta oleh big bos hanya tiga orang.
Di antaranya Anissa, Revita dan Dewi. Masing-masing konsep acara bagus-bagus. Siapa yang terpilih membuat konsep acara ulang tahun dapat bonus dari perusahaan, tapi harus menggunakan biaya semaksimal mungkin tapi bermanfaat bagi orang lain.
Ide Anissa adalah membuat acara ulang tahun donor darah. Donor darah itu perlu apalagi di saat PMI membutuhkan banyak darah untuk pasien.
Lain lagi idenya Revita, ulang tahun perusahaan di rayakan untuk membagi sembako dan beasiswa kepada anak-anak Yatim- Piatu
Kalau Dewi dia ingin acara ulang tahun adalah memberikan tunjangan ulang tahun bagi karyawan dengan satu bulan gaji.
Wah Pak Heru bagian menejer perusahaan sebagai juri memilih konsep acara dari ketiga pemikir itu.
Yang menang adalah konsep Revita yang dapat apresiasi dari sang big bos.
Anissa tidak terima, dia datang ke kantor Pak Heru.
"Pak Heru, kenapa bukan konsep saya yang diterima, donor darahkan bagus untuk menyambung nafas hidup seseorang yang sekarat."
"Semua bagus, tapi ada yang lebih memerlukan uluran tangan kita. Anak-anak yatim-piatu itu butuh sekolah menggapai cita-cita mereka. Apa salahnya perusahaan kita menyisihkan buat mereka setiap bulannya. Nah pada acara ulang tahun perusahaan kita bisa menyampaikan rencana kita untuk mereka. Paling tidak sepuluh orang di Panti itu kita bantu." Kata Pak Heru menjelaskan panjang lebar.