Gelas amarah pecah berderai
Terlalu panas
Seperti lahar
Bantaran cinta terkikis keegoisan
Sepahit kopi tanpa gula
Hitam pekat
Getir terhunjam ke ulu hati
Petir menyambar
Seperti luapan amarah
Yang sekian lama terbelenggu
Derai asmara terancam punah
Asap kopi masih menari-nari di ruang sendu
Gairah redup sesesap kopi tanpa arti
Terlalu pedihÂ
Sudah terlalu lama kemarau melanda janji suci yang dulu terucap dari bibirmu
Tiada lagikah kasih untukku
Cinta yang dulu engkau janjikan melebihi puncak Himalaya
Kini hanya kecaman yang selalu terucap dari mulut manismu
Sungguh aku tidak sanggup
Hari ini kobaran api menerjang
Seperti gelombang laut CinaÂ
Aku tidak peduli lagi
Engkau telah menjelma menjadi orang asing
Yang tidak kukenal sama sekali
Sesesap kopi masih magis
Kepahitan ini segeralah berlalu
Bekasi, 31102020
Sumber gambar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI