Di dalam pernikahan yang dinanti kehadiran sang buah hati. Anak adalah salah satu harta yang paling berharga di dunia. Melebihi emas, berlian, pertama dan perak.Â
Pernikahan bila dikaruniai keturunan hidup serasa bahagia dan mempunyai tujuan giat untuk bekerja. Tetapi kadang di keluarga ada saja kendala untuk memiliki si buah hati.
Di dalam tulisan ini saya akan membahas tentang kuret atau keguguran. Berbagi pengalaman adalah guru yang paling berharga. Kuret beberapa ibu sering mengalaminya. Ada beberapa faktor keguguran bisa terjadi pada perempuan antara lain:
 1.  Pikiran
 2. Kecapekan
Kisah teman saya, mulai menikah dia sudah ketiga kalinya keguguran. Â Katanya sih kandungannya lemah hingga sekarang belum dikaruniai anak.
Beberapa teman bahkan keluarga mengalami keguguran. Ada perasaan sedih dan kecewa kehilangan si buah hati.
Pengalaman saya sewaktu keguguran dan ibu-ibu yang mengalami hal yang sama sewaktu rawat inap setahun yang lalu di rumah sakit Pasar Rebo Jakarta Selatan.
Satu ruangan terdiri dari delapan orang berhadap-hadapan delapan tempat tidur. Kami saling bertukar cerita kenapa bisa keguguran. Ruangan itu terdiri dari 7 orang. Semua kasus yang sama kuret.
Setelah bertukar cerita, apa saja yang kami alami sebelum keguguran antara lain. Ditarik kesimpulan hampir sama awalnya seperti yang saya rasakan.
Pengalaman saya ketika menjalankan operasi kuret.
 1.  Payudara tidak bengkak
Memasuki sembilan minggu kehamilan saya ada rasa aneh, dua Minggu pertama payudara masih terasa bengkak, seterusnya seperti biasa sebelum hamil, tidak berkembang.