"Jangan banyak cakap kamu, sudah numpang tidak tahu terima kasih, biar kelak di tempat yang baru bisa banyak rezeki." Keladi sangat sewot pohon tomat benar- benar bebal.
"Tapi memang benar kan, selama ini kamu selalu mengambil makananku hingga menghambat pertumbuhan untuk menghasilkan buah."
"Pohon tomat yang cantik dan seksi, dimana-mana yang numpang itu selalu merendah, tidak seperti engkau, sangat sombong."
"Eeeh bukankah engkau yang lebih sombong mengusir aku dari kerajaan Andordeba ini."
"Aku tidak mengusir kamu ya, cuma kerajaan Andordeba sudah melebihi kapasitas. Perlu pembenahan agar kita tidak kelaparan. Nah jalan terbaik adalah perpindahan penduduk ke lahan yang lebih luas biar sama-sama menikmati dan makanan yang dapat juga bisa memenuhi kebutuhan hidup."
"Ahh tak usah banyak bicara kamu, sekarang sudahlah aku sudah disediakan kerajaan Andordebri akan kujaga biar tampil cantik dan banyak pengunjung sehingga bisa memenuhi kebutuhan kerajaanku.
"Yah sudahlah semoga kita semakin berjaya setelah kerajaan yang padat penduduk ini dibagi dua."
"Ok, terima kasih juga ya pohon keladi atas tempat yang selama ini aku tumpangi."
"Nah begitu dong, pohon tomat, dari tadi, "
"Iya Pohon Keladi, aku sudah menyadarinya. Semoga kita bertemu di lain waktu. Sampai jumpa lagi. Pohon Tomat sudah dipindahkan oleh pemerintah setempat alias Sang Tuan.
Perdebatan seru antara pohon tomat dan bunga keladi, karena kerajaan mereka memenuhi muatan. Perdebatan mereka akhirnya berujung manis
Erina Purba
Bekasi, 02082020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H