Cuaca di pagi hari cerah menyapa kerajaan Andordeba yang berpenghuni beberapa tanaman. Kerajaan ini sudah lama kelebihan penduduk sehingga pemerintah setempat ingin memindahkan beberapa bagian agar mengurangi kapasitas.
"Hei Keladi, enyahlah kau daripadaku, tuanku menunggu buah yang manis dan enak dariku."
"Apa katamu, bukankah kau yang menumpang di sini."
"Tapi aku lebih berguna daripada kau."
"Aku juga berguna membuat mata segar setiap pagi bila sang tuan duduk sambil memujaku."
"Emang hanya kau yang dipuja, aku lebih tau nggak karena apa? Karena aku bisa memberikan buah dan mengurangi pengeluaran untuk beli buat tomat setiap minggunya."
"Ah peduli amat yang penting aku belum dipindahkan dari kerajaanku ini, berarti kamu masih menumpang. Baik-baik saja sebelum aku singkirkan kamu."
"Wah sombong banget dikau Keladi, lihatlah nanti suatu saat kesombongamu diruntuhkan oleh sang empunya bumi."
"Ha ... Ha.... Ha... Pagi-pagi sudah sewot, semoga dah kamu diberikan kerajaan sepenuhnya tanpa menumpang lagi."
Kesombongan sang keladi terjawab sudah. Beberapa hari kemudian sang tuan membelikan tanah dan beberapa pot lagi.
"Lihatlah Keladi, pot dan tanah itu disediakan untukku. Berarti aku punya kerajaan baru, tidak menumpang lagi. Hingga aku bisa bernapas dengan leluasa tanpa terhimpit dengan akar-akarmu yang selalu mengambil makanan dariku."