Selamat sore sobat kompasianer, semoga selalu sehat dan bahagia
Selamat datang kembali di tulisan saya. Kali ini topik mengenai perempuan perkasa. Menjadi perempuan adalah hal yang paling saya syukuri. Tapi ada juga yang paling saya takut dan trauma bahkan kalau bisa jangan terulang lagi.
Menikah adalah hal yang kita inginkan jika saat kita jomblo. Tapi setelah menikah pasti setiap pasangan menginginkan buah hati. Ketika itu selang satu bulan saya baru mendapatkan anugerah dari Sang Pencipta Bumi.Â
Hal yang paling kami nanti karena umur saya saat itu sudah mencapai 30 tahun. Sembilan bulan kemudian dengan segala kehati-hatian menuruti saran bidan akhirnya sang buah hati mau dilahirkan ke dunia. Tapi perjuangan saya selama hamil tidak membutuhkan hasil. Saya rajin olahraga jalan, mengepel jongkok, bahkan minum minyak kelapa murni. Sang buah hati tidak bisa lahir normal terpaksa lewat jendela atau lahir caesar.Â
Tak terbayangkan sebelumnya, padahal posisi anak saya bagus sudah di pintu rahim. Ternyata hanya mules saja yang saya rasakan dari setengah satu siang hingga Maghrib mulas terus. Bidan ketakutan anaknya keracunan ketuban jalan satu-satunya yah dilahirkan caesar. Perasaan saat itu campur aduk, ketakutan melanda saya. Hingga terucap kata:" Dok, jangan ketinggalan gunting di perut saya ya, seperti di TV itu loh,"
"Tenang saja Bu, rilex ya, jangan tegang takut nanti anaknya kenapa-kenapa." Dokter berpesan kepada saya dan tetap tenang.
Selama satu jam kemudian buah hati lahir sempurna tapi setelah keluar para dokter masih membersihkan ari-arinya, lebih lama dari pembelekan/ pembedahan melahirkan sang buah hati. Sempat juga merasakan mau tidur, tapi perawat melarang. Akhirnya operasi selesai baru saya tidak sadar.
Itu cerita anak pertama saya
Anak yang ketiga paling menyakitkan.
Nah karena ruang operasi penuh pasien saya akhirnya urutan terakhir. Selama menunggu giliran saya operasi , saya seperti lahiran normal. Selang beberapa menit mules kemudian mengucur darah.Â