Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Menulislah Sesuai dengan Kata Hati

8 Juni 2020   04:34 Diperbarui: 8 Juni 2020   06:09 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu adalah cerita harianmu. Sama seperti buku catatan harian.
Mulai dari bangun pagi hingga mau tidur malam hari, itu adalah bahan tulisan yang bisa dituangkan di dalam buku harian.

Beberapa hal yang paling mudah ditulis adalah
1.  Pengalaman yang paling menarik, misalnya paling lucu yang pernah kita alami.

2. Pengalaman yang menyentuh hati yang paling dalam. Misalnya kehilangan orang yang paling kita sayangi. Tanpa rumus atau aturan pasti bisa kita menulis kisah sedih bisa- bisa beberapa halaman.

3. Pengalaman yang paling mengesalkan.
Kita marah pada seseorang tapi tidak bisa menyampaikan ke orangnya langsung sehingga tanpa sadar kita menulis di buku harian atau buku tulis halaman paling belakang. Tanpa sadar tulisan itu bisa juga beberapa halaman.

 4.  Kisah yang sangat menyeramkan.
Pernahkah Anda mimpi seram, dikejar- kejar setan, atau dalam mimpi dikejar-kejar ular, atau juga dikejar-kejar penculik, sehingga keringat dingin melanda. Tanpa sadar kita teriak sekencangnya tapi suara kita tidak bisa keluar. Nah ini bisa juga dituangkan di dalam buku diary kita.

 5.  Perpisahan dengan teman- teman
Semua orang pasti memiliki namanya teman. Teman paling akrab di antara teman yang lain. Paling dipercaya sehingga rahasia yang kita miliki juga dia mengetahuinya. Tapi suatu ketika teman itu bisa juga membuat kita kecewa sehingga perasaan terluka. Nah ketika kita mengalami perasaan tersakiti bisa saja tanpa sadar kita tulis di buku harian. Dari awal pertemanan sampai keretakan pertemanan. Cerita ini bisa juga beberapa halaman.
Sebenarnya banyak cara menulis, tapi tetap saja kita punya alasan tidak bisa menulis.

Pengalaman saya ketika itu, menghadapi seorang siswa tidak bisa menulis. Seluruh teman sekelasnya sudah selesai bahkan sudah dinilai. Tinggal dia. Selama  empat jam mata pelajaran bahasa Indonesia.  Sama sekali tidak ada coretan di buku tugasnya. Kemudian saya panggil, dan menanyakan apa kendalanya tidak bisa menulis.
Dia hanya geleng-geleng kepala dan mulutnya berkata," saya tidak bisa menulis Bu.

"Kamu tidak bisa menulis?" Suaraku sudah mulai meninggi.
Saat itu materi menulis cerpen pengalaman diri sendiri.

"Kamu punya Bapak dan Ibu?"


"Punya Bu."


"Masih hidup?"
"Masih Bu," dia masih menunduk tidak berani menatap mataku yang mulai melotot siap sudah untuk menelan korban.
"Coba ceritakan apa pekerjaan Bapak," aku menanyakan perihal keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun