Jarak ini bisa tetap kita lewati dengan alat komunikasi
Tetap taat peraturan
Mudik online
Selamat hari raya lebaran 2020
Mohon maaf lahir dan batin
Dan pernah juga alis mama gosong. Kisah tentang meriam bambu saya ceritakan ke anak- anak biar mereka tidak takut lagi melihat dan mendengar meriam bambu. Tidak hanya itu, saya juga membelikan mereka kembang api. Menikmati masa-masa bahagia waktu kecil. Pertama-tama mereka ketakutan kena api. Saya mengajarkan bahwa mereka cara memainkannya, lama-lama bisa, sehingga ketagihan meminta beli kembang api lagi.
Pagi-pagi suara-suara tetangga terdengar, mereka siap-siap melakukan solat id di mushola kompleks.
Seperti biasa sang mertua jalan pagi keliling perumahan. Tak seperti biasanya musola sepi tapi kemarin 24 Mei 2020 musola penuh hingga ke jalanan sampai didirikan tenda.
"Tak seperti biasanya Kak, sampai jalanan penuh, Oppung tidak bisa lewat," katanya kepada kakak.
" Itu namanya solat Id menyambut lebaran." Saya menjelaskan.
Dan begitu juga pagi hari, berbagai siluet saya foto langit sungguh indah dan menakjubkan. Seolah-olah menggambarkan bahwa lebaran ini ada harapan doa-doa kita terkabul wabah Corona segera bisa kita atasi tanpa banyak memakan korban.
Beberapa gambar pagi ini sempat saya foto.
Sekian dulu sobat kompasianer, hari terakhir tema samber, ada rasa bahagia dari hari pertama hingga terakhir bisa mengikuti samber Kompasiana tahun ini. Walaupun kebanyakan tulisan tidak biru, semoga ini memicu semangat saya untuk menulis setiap hari. Terima kasih juga buat teman-teman grup WA Kompasianer Berbalas. Saling memberikan dukungan untuk tetap menulis.
Selamat hari lebaran sobat kompasianer mohon maaf lahir dan batin