Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Layang-layang Putus

11 Mei 2020   08:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   09:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit mendung menyiratkan luka
Awan kelabu menutup sang fajar

Yang terkasih jauh dekat di hati
Angan-angan selalu berharap semua baik-baik saja
Naluri hati tetap kokoh

Gelisah yang bersarang di dasar hati
Lemparkan sejauh layang-layang putus dan tak kembali

Awan semakin pekat
Yang ditunggu belum muncul

Angin tenang menandakan air mata sang angkasa mengalir

Namun sang hati berharap
Gemercik-gemercik membawa berkah

Perlahan-lahan sang mentari mulai muncul
Untuk menelan awan pekat, membuang keresahan
Tebarkan kehangatan, kobarkan api di dada
Untuk meraih impian
Selalu melangkah dengan pasti

Erina Purba

Bekasi, 11052029

Ditulis di Kaskus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun