Bulan Ramadhan sudah berjalan sepekan. Persiapan menyambut lebaran sudah mulai bertebaran di mendsos. Apalagi aplikasi-aplikasi belanja online sudah mulai mengatur strategi. Setiap akhir pekan mereka berusaha menarik pelanggan dengan pasang harga diskon.
Apalagi para emak-emak seperti saya, aplikasi Lazada sering  sekali kena lirik. Kadang tidak sadar pesanan sudah melampaui badget. Nah bagaimana dengan para emak yang lain.Â
Saya rasa juga demikian. Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya lumayan hampir 70% penawaran mereka. Kadang tanpa pikir panjang, tangan ini langsung gatal klik lagi. Lihat baju anak, lihat peralatan kue yang lucu-lucu, lihat sepatu, lihat tas, semua diklik , ujung-ujungnya gaji yang sebelumnya terkumpul untuk uang selama di rumah. Tanpa sadar terkuras hampir habis.
Seperti biasa penyesalan selalu datang terlambat.
Kadang tidak hanya itu, pengalaman saya bila ke pasar tanpa dicatat duluan pasti merembet kemana-mana. Hingga yang tadinya untuk beli keperluan yang lain kepakai. Akhirnya sang suami menegur.
"Ma, lain kali dicatat dulu dari rumah, beli apa yang perlu jadi uangnya dibawa sesuai dengan catatannya.
Kadang membuat catatan belanja malas, pikir saya tidak apa-apa. Nanti di pasar tidak usah lirik kanan dan kiri. Kenyataannya sampai di pasar, lain juntrungannya, lihat sayuran segar, cabe, buah dan lain-lain padahal stok di rumah masih bisa untuk seminggu. Karena harganya lagi miring tanpa terasa terangkut deh yang tidak masuk daftar harga tadi. Inilah akibatnya jika tidak bawa uang pas dan catatan belanja.
Sekian kompasianer pengalaman kalap berbelanja yang saya alami. Terima kasih.
Erina Purba
Bekasi, 02052020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H