Bertetangga Itu Indah
Sedari dini saya ajarkan kepada anak-anak biar mau berbagi. Si sulung sudah kebiasaan jika saya masak cemilan pasti ingat teman apalagi itu porsi banyak.
"Kakak saja Mak, yang bagi," sambil membawa kue donat yang dibungkus plastik.
Hidup ini tidak bisa sendiri. Hidup tanpa bantuan orang lain, bagaimana rasanya ya. Saya kira manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.
Tetangga adalah rumah yang berdekatan dengan rumah kita. Orang yang paling dekat dengan kita. Saudara sekampung atau setempat, Yang lebih dulu menolong kita jika ada yang terjadi hal-hal tidak diinginkan.
Apalagi saat ini kita di suruh diam di rumah demi kebaikan bersama agar virus Corona tidak menyebar. Nah saat-saat seperti ini kita butuh tetangga karena saudara jauh dan susah untuk segera mampir ke rumah. Karena sebagian daerah ada yang di loockdwon. Berbagi dengan tetangga itu indah.
Kami membuat kue donat lagi dengan porsi yang banyak. Beberapa hari yang lalu tahap percobaan hanya buat setengah kilo. Kue donat kami bagi-bagi ke tetangga  depan rumah.
Mertu saya ragu,'
"Memang mereka mau?" Mengingat kami beda agama.
"Saya niat memberi, jika mereka menolak itu hak mereka, " ujarku lagi.
Akhirnya Si sulung membagikan kue donat. Tak berapa lama saya membaca chatting di grup. Kebetulan di komplek perumahan kami ada grop khusus ibu-ibu. Jadi seputar kompleks cepat dapat informasi.
 Bu Lulu : ada yang mau jambu kristal silahkan ya ambil ke rumah dan jangan lupa bawa kantong plastiknya.
Karena saya pernah lihat pohon jambu itu berbuah lebat, langsung saja balas chatnya melalui jaringan pribadi.