Dunia kepenulisan baru dua tahun ini, saya mengikutinya. Berawal dari aplikasi menulis di aplikasi platorm lain. Berawal dari kurikulum 2013 yang sangat memprokpogandakan di dunia pendidikan. Mencari informasi tentang RPP yang baru saya menjelajahi dunia internet mbah geogle. Kebetulan tahun 2018 saya mengajar kelas X, berkurikulum 2013 revisi. Sedangkan kurikulum ini mengharuskan mengenal dunia literasi.
Setelah berselancar di dunia maya saya ketemu aplikasi platorm, khusus untuk menulis apapun itu, berupa artikel, puisi, curahan hati, bahkan status sehari-hari. Suatu hari aku berkenalan dengan Brina, bagaimana cara menggunakan aplikasinya. Sehingga  lancar, saya mulai menulis dan berjumpa dengan banyak penulis-penulis.Â
Setelah berapa lama karena serimg berinteraksi ketemu dengan mba Lori mengajak saya bergabung dengan grup WA  Pena Friens, Bunda  Anis paling semangat membuat tema setiap hari kecuali hari Minggu. Bayangkan yang tadinya tidak tahu tehnik menulis cerpen, puisi dan lain-lain akhirnya saya bisa.
Tulisan-tulisan kita juga dikritik dan dikasih saran hingga menjadi menarik dan bermanfaat. Â Saya mencoba mengikuti clue yang selalu diadakan grup WA. Setiap tulisan yang saya share Ubusku alias Erin/Adelia Trieka selalu mampir dan bahkan memberikan komentar dan masukan- masukan yang sangat membantu dunia kepenulisan.
Bahkan Erin juga sering muncul di grop WA yang lain, selalu hadir memberikan semangat. Kenangan bersama Ubusku panggilan sayang untuknya, tak pernah lekang oleh waktu.Â
Seandainya dekat dan bisa terlampaui saya usahakan datang melayat. Memang kita tidak pernah berjumpa di dunia nyata, hanya berinteraksi lewat dunia maya, tapi rasanya mengenal dia luar dalam. Apalagi jika membaca tulisan-tulisannya yang begitu menyentuh bahkan cerita-cerita horornya yang bisa membuat pembaca penasaran.Â
Puisi-puisinya semua bagus-bagus, saya banyak belajar dari Ubusku.
Puisi yang sangat mudah digoreskan olehnya tanpa banyak berpikir bisa langsung balas puisi yang aku tulis. jika di platorm lain ketemu saya menulis puisi pasti dibalasnya dengan puisi yang lebih bagus dari yang saya tulis.
Erin selamat jalan damai besertamu penyakitmu telah sembuh bersama Dia
Sang Pemeluk Bumi
Kami yang mengenalmu sangat kehilangan, semangat menulismu walaupun sakit tetap saja menulis. Kau memang hebat, walaupun seribu nama, tapi bagiku kau hanya satu nama dengan panggilan sayang "Ubusku"