Rindu
Aku rindu padamu sedalam lautan seluas samudera
Rindu yang tak terhingga
Sehingga meluap, seperti sungai Kapuas
Kekasihku di mana engkau sekarang?
Setiap kapal berlabuh
Aku berharap engkau di sana melambaikan tangan
Tapi setiap kapal berlabuh hanya bayangan semu yang ada
Dirimu tak muncul-muncul sudah enam purnama berlalu.
Rindu ini semakin menjadi, kadang ada tangan yang hangat menggenggam tanganku, setelah aku pegang hilang tak berbekas.
Aku merana lagi, rindu ini menyesakkan dada. Sampai kapankah penantian ini? Sampai kapankah rindu ini berlabuh.
Tiada kabar darimu, surat atau teleponpun tak menghampiriku.
Sekalipun engkau tak mengirimkan kabar!
Apakah engkau masih ingat janji suci kita, kala senja, di pelabuhan itu ketika engkau pergi merantau ke negeri orang?
Aku meragukanmu sekaligus merindukanmu.
Sungguh aku rindu...
Erina Purba
Bekasi, 18022019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H