Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gas Langka

10 Januari 2019   20:33 Diperbarui: 22 Mei 2020   15:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay

Gas langka
Gas habis ketika mau masak, anak-anak merengek-rengek
Mak ... Mak ... Lapar

Kulangkahkan kakiku selangkah demi selangkah dengan gas hijau di tangan.
Warung pertama, Teh... Teteh gas ada?
Habis Bu, belum datang

Warung kedua Teh... Teteh gas ada?
Habis Bu, barusan ada yang baru beli

Warung ketiga Pak... Bapak... Gas ada?
Habis Bu, belum belanja
Coba warung bakso itu Bu!
Tangan sudah pegal, tambah kaki juga pegal sudah jauh berjalan

Dengan letih lesu loyo gas hijau kutengteng lagi
Warung keempat warung bakso sekaligus jual gas hijau
Mas... Mas... Ada gas?
Tinggal satu Bu, buat jualan bakso kami.
Coba warung yang lain Bu!
Aku menjawab, seandainya raga ini bisa bawa motor, sudah secepatnya aku putar haluan.
Anak lapar terlintas di benakku
Kalau begitu bakso satu porsi ya Mas, dibungkus!
Uang untuk beli gas berkurang separuh

Aku menenteng gas kosong
Kemana lagi beli gas
Terpaksa tunggu belahan jiwa pulang
Sambil melangkah menenteng gas
Aku berjalan tertatih-tatih

Lewat warung kecil
Tak mengira warung kecil jual gas
Dengan penuh harap
Pak ada gas?
Ada Bu
Kupingku seolah-olah tidak mendengar Ada Bu 
Kuulangi lagi pertanyaan yang sama
Pak ada gas?
Ada Bu
Oh... Hati senang tapi sendu duit gas sudah berkurang
Baru datang tadi Bu
Pak duitnya kurang, aku balik lagi ya

Gas....Gas... Kenapa dirimu tambah langka?
Apa yang terjadi sebenarnya?
Hati terus bertanya-tanya
Sudah beberapa kali beli gas
Pasti selalu bilang gas langka

Gas... Gas... Apa yang terjadi sebenarnya?

Apakah pasokan dari perusahaannya berkurang?
Apakah penduduk yang bertambah
Berbagai pertanyaan muncul
Gas... Gas... Kami butuh gas

Erina Purba
Bekasi, 10012019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun