Penyebaran narkoba di Indonesia  akhir-akhir ini sangat memperihatinkan,  pengguna barang haram  itu kini sudah mulai memasuki semua lini  kehidupan masyarakat,  bahkan ketingkat remaja yang masih duduk di bangku  sekolah  salah satu yang paling rentan terhadap pengedaran narkobat.  Maraknya narkoba sudah tentu sangat mempengaruhi mental dan pendidikan  pelajar pada saat ini. Masa depan bangsa ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba, narkoba sudah menyentuh lingkungan yang semakin dekat dengan kita semua. Â
Pelajar salah satu yang  rawan terhadap peredaran  narkoba, untuk itu gerakan  kampanye stop kepada narkoba dilingkungan  pendidikan merupakan upaya untuk memutuskan mata rantai perederaan narkoba. Pasalnya dilingkungan pendidikan sudah ada indikasi masuknya narkoba dengan mudah.. Tes narkoba untuk mendeteksi  penggunaan narkoba kepada calon peserta didik baru baik dijenjang SMU atau pun  perguruan tinggi adalah langkah yang paling efektif.
Seperti diketahui saat ini, Indonesia dinyatakan darurat narkoba, Untuk meminimalisasi hal tersebut sebaiknya semua pihak yang mempunyai andil dan peran di dunia pendidikan melakukan koordinasi dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) untuk menyelenggarakan tes narkoba bagi calon peserta didik baru, Bisa saat sebelum masa orientasi siswa atau sesudahnya.
Pemeriksaan narkoba untuk calon peserta didik baru  bukan untuk memberikan hukuman untuk mereka yang sudah coba-coba menggunakan narkoba, tetapi lebih kepada menditeksi sejauh mana barang ilegal tersebut bisa mudah didapatkan  atau beredar dikalangan tersebut. Jika ada calon peserta didik baru yang sudah pernah kontak dengan narkoba para pendidik bisa memikirkan tindakan selanjutnya, dengan kata lain bukan ingin membatasi calon perserta didik ingin sekolah tetapi lebih cepat ditangani akibatnya  akan lebih baik. Karena pecandu narkoba besar kemungkinan untuk mempengaruhi teman sekitarnya. Jika ada calon siswa didik baru yang positif  akan dibina, tentunya  tanpa diketahui oleh pelajar yang lainnya untuk menghindari beban mental bagi yang bersangkutan.
Biaya tes narkoba memang sangat mahal, sehingga butuh dukungan dan berangkat dari pemahaman yang sama, untuk mencegah peredaran  narkoba, menyelamatkan generasi muda kita semua itu tentu bisa diupayakan.
Di Negara luar seperti Rusia, untuk menekan pemakai narkoba dikalangan pelajar,  Presiden Rusia Valdimir Putin sudah menyetujui Undang-Undang Psikologis dan tes medis kepada anak muda dan usia sekolah yang diduga menyalah gunakan narkoba pada akhir Mei  tahun 2013. Tes yang diberlakukan suka rela terdiri dari dua tahap, yang pertama adalah ujian tertulis Psikologis , kemudian diikuti pemeriksaan medis untuk menemukan sisa-sisa narkoba ditubuh mereka.
Jika para ahli menemukan anak-anak menggunakan narkoba, mereka akan dikirim ke pusat rehabilitasi . Sedangkan bagi anak-anak berusia dibawah 15 tahun , tes narkoba akan diminta persetujuan  dari orang tua mereka sebelum tes dapa dilakukan. Menurut laman Ita-tass regulasi ini sudah diatopsi dibanyak wilayah rusia, dengan telah memperkenalkan tes tes tersebut di local masing-masing.
Tidak ada salahnya negara kita juga mengadopsi cara penekannan dan peredaran narkoba dari negara Rusia, yang tidak lain untuk menyelamtkan generasi muda dari bahaya dan pengedaran narkoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H