Kepada dirimu yang memperbudak raga
Kepada ragamu yang kau beri perintah
Lihatlah betapa sempurna bentuknya
Mulus, sehat, kokoh, penuh gairah..
Namun ambisimu memenuhi hingga tumpah dan tercecer..
Si merah jingga tersenyum, dan ragamu ikut terbangun
Si pucat hampir tenggelam, dan kau masih terjaga
Lupa pula kau kasih makan ragamu itu..
Khilaf pula dirimu mengunakannya tak tahu waktu..
Ragamu itu hanya titipan kawan..
Bukanlah mangkuk yang terus menerus kau isi dengan sup ambisi..
Yang akhirnya pecah karena sup masakanmu terlalu panas..
Bijaklah kawan..
Biarkan dia istirahat..
Memeluk malam hingga pagi menjelang
Menikmati makanan mahal dan merdunya suara dunia
Yang kau butuhkan hanyalah ikhlas..
Berilah dia haknya, sebelum dia memintanya kepada Sang Pencipta..
Karena ragamu itu..
Hanyalah titipan
[caption id="attachment_143422" align="alignleft" width="314" caption="forest surveyor"][/caption]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI