Semalam menunggu kepastian libur sekolah atau tidak, membuat ‘gemes’. Dimana-mana sudah ada kejelasannya. Bak menunggu pacar yang tak kunjung datang. Resah nan gelisah, seperti lagunya Obie Maessa.
Pucuk dicinta ulam tiba. Pengumuman tertulis menyebar secepat kilat menyambar. Pengumuman dari Ibu Gubernur Jatim saya dapat via WA. Libur dimulai dari Senin, 16/3/2020 untuk semua sekolah. Perkecualian SMK yang sedang melakukan kegiatan UNBK.
Asbabun sejak Covid-19 sampai di Indonesia merambah kesemua aktivitas kehidupan. Semula tak terbayangkan jika virus yang jauhnya jutaan mil bisa sampai di sini. Kemarin-kemarin masih mengikuti berita-berita dunia. Negara-negara yang tertular hingga PBB memutuskan sebagai tanggap darurat pandemi.
Dimulai dari China hingga 157 negara lainnya. Bahkan Saudi Arabia menghentikan jamaah umroh. Negara Iran geger karena dua pejabt positif corona. Beberapa negara Eropa pun menutup tempat-tempat pariwisata sebagai devisa mereka. Banyak negara lain dengan berbagai upaya sudah dilakukan untuk menghentikan laju pertumbuhan virus yang sedang trendy ini. Kau ini seperti artis saja. Tidak menghibur justru mematikan.
Intermezo saya, kawan!
Berhenti tidak beraktivitas di luar rumah paling tidak 14 hari, bisakah? Tidakkah membosankan? Prediksi-prediksi mulai muncul. Ide-ide artikel ringan atau populer mulai memberi solusi bagi mereka yang biasa bekerja di luar rumah. Antisipasi pilihan mulai bermunculan pula. Salah satu ide untuk menulis yang ditawarkan akun SAGUSAKU, membawa angina segar. Ide kreatif ini saya yakini koordinatornya pasti orang yang super dubel jitu juga keren. Kok filing saya mengatakan bahwa beliau Bu Bad alias #NurBadriyah, ya? Begitu panggilan akrabnya. Tidak salah lagi. Motor penggerak Sagusaku pusat yang kaya ide demi meningkatkan literasi guru di Indonesia.
Tak perlu mati gaya, walaupun sesungguhnya saya sering mati bergaya ketika berhadapan dengan dunia jeprat-jepret. Menemukan hari libur yang tidak boleh berlibur sesungguhnya adalah anugerah. Tidak pernah sepanjang hidup saya mengalami pengalaman seperti ini. Libur jamaah yang tidak boleh berlibur.
Anugerah jamaah ini justru merupakan kesempatan kita semakin produktif menulis. Momen yang tepat bukan? Menulis apa saja. Prilaku sekitar. Aktivitas diri. Hoby, fesyen, tery story, bahkan ide-ide pembelajaran buat siswa dapat kita desain lebih matang. Tentu dengan bantuan ‘mak google’. Ketika siswa mendapat tugas membuat artikel yang harus di upload via IG mereka, tentu ini tugas yang mengasyikkan. Memadukan informasi dengan cara publikasi atas hasil karya mereka dengan menggunakan media sosial atau sejenisnya akan lebih puas, tentunya.Â
Yang biasanya sibuk bertatap muka dengan siswa di kelas, sekarang menyiapakan ide tanpa bertatap muka dengn mereka. Yang tadinya harus prefect penampilan di depan siswa agar mereka tertarik atau memperhatikan, sekarang memakai dasterpun dapat dilakukan. Yang terpenting idenya. Coba!
Mana sempat mati gaya, bukan?
14 hari ke depan kita akan diharapkan membuat jadwal pembelajaran jarak jauh dengan jitu. Teknik masing sekolah tentu akan berbeda-beda. Onklas misalnya atau yang lain. Belajar dengan ruang guru yang sudah menyiapkan seluruh materi pembelajaran dari berbagai jenjang tingkatan. Kita tinggal pake alias instan. Akan tetapi akan lebih asyik dan menantang jika sekolah sudah memiliki aplikasi pembelajaran jarak jauh dan guru dapat langsung memberikan materinya, ini baru waw! Jadi mana sempat mati gaya?