Mohon tunggu...
Dwi Lestari
Dwi Lestari Mohon Tunggu... -

mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Ramayana: Ragam Budaya, Satu Cerita

13 Oktober 2012   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:52 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada yang unik pada pertunjukan sendratari Ramayana di Prambanan. Jumat malam (12/10) Rama-Shinta, tokoh utama sendratari ini, berduplikasi menjadi delapan pasang.
Delapan pasang Rama-Shinta tersebut merupakan versi tokoh yang berbeda dari delapan propinsi di Indonesia. Bertajuk festival Ramayana, pagelaran seni ini diselenggarakan pada tanggal 12-15 Oktober 2012 ini. Festival ini dilaksanakan berkat kerja sama pengelola Candi prambanan dengan Kementerian Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan.
DIY, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bali adalah delapan propinsi yang turut memeriahkan festival ini. Konsepnya, cerita Ramayana yang terdiri dari delapan episode ini ditarikan oleh delapan propinsi tersebut. Masing-masing propinsi membawakan cerita Ramayana dengan gaya tradisionalnya. Terbayang?
Festival ini dibuka oleh bunyi gong yang dipukul oleh wakil Menteri Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti. Dalam sambutannya, Festival ini diselenggarakan dalam rangka menasionalkan cerita Ramayana. Harapannya, tahun-tahun berikutnya Ramayana tak hanya mampu menampilkan ragam versi dari propinsi di Indonesia, namun juga mampu berkolaborasi dengan Negara lain.
Selama empat hari berturut, dua propinsi mempertunjukkan tarian versinya pada satu episode. Episode pertama dan kedua diawali oleh DIY dan Sumatera Utara dengan cerita Sayembara Shinta dan Shinta Hilang. Hari pertama ini dibuka dengan sangat menarik. Versi Jogjakarta yang sarat akan gending-gending jawa disandingkan dengan Penari Sumatera Utara yang hadir dengan musik perkusi dan nyanyian teatrikal. Berbeda, namun unik.
Masih ada tiga episode lagi yang siap memberikan nuansa cerita yang berbeda. Di akhir acara, akan dilengkapi pemberian penghargaan dari Guinness Book of Record atas pementasan Sendratari Ramayana yang secara konsisten mementaskan tarian dengan penari terbanyak, yaitu 250 penari. Penasaran?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun