Mohon tunggu...
Lestari Soonard
Lestari Soonard Mohon Tunggu... Administrasi - Terus belajar

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dua Museum Unik di Kudus: Pintu Masuk Menyelami Budaya Kudus

27 Maret 2023   12:50 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:04 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Jenang Kudus (Dok. Pribadi)

Kota Kudus yang terletak di provinsi Jawa Tengah, kaya dengan berbagai potensi wisata yang unik dan tentu menarik untuk dikunjungi. Alhamdulillah, pertengahan bulan Maret ini, saya termasuk dalam rombongan Kotekasiana yang diundang Dinas Budaya dan Pariwisata Kudus untuk mengunjungi beberapa tujuan wisata Kudus.

Dan hari ini, kami akan mengunjungi dua Museum unik yang hanya ada di Kudus, yaitu Museum Kretek dan Museum Jenang.

Museum Kretek

Museum Kretek Kudus (Dok. Pribadi)
Museum Kretek Kudus (Dok. Pribadi)

2 buah bus besar beriringan meninggalkan halaman Hotel @Hom di pagi hari yang cerah. Tak lama kemudian bus tiba dan memasuki halaman Museum Kretek yang berada di Jalan Getas Pejaten No 155, Kecamatan Jati , Kudus.

Dari namanya tentu kita akan mengira bahwa Museum ini isinya tentang Kretek. Ga salah koq. Memang di dalam Museum ini kita akan bisa mengenal lebih dekat tentang bagaimana usaha Kretek di Kudus bisa mengerakkan perekonomian daerah.

Berawal dari Haji Djamhari, warga asli Kudus, tahun 1880an yang sudah lama mengalami sakit dada dan sering merasa sesak. Beliau mencoba mengoleskan minyak cengkeh di bagian dada dan punggung. Alhamdulillah menjadi lebih baik. Kemudian mencoba mengunyah cengkeh, yang ternyata terasa di tubuhnya menjadi lebih baik lagi. Kemudian terlintas untuk menggunakan rempah tersebut untuk pengobatan. Caranya dengan mengiris halus cengkeh, dicampur dengan tembakau, dilinting dengan klobot (kulit jagung). Berita cepat tersebar, dan perlahan permintaan meningkat. Nama kretek sendiri lahir dari suara yang timbul saat lintingan tersebut dibakar mengeluarkan suara seperti kretek-kretek.

Museum Kretek Kudus (Dok. Pribadi)
Museum Kretek Kudus (Dok. Pribadi)

Yang sangat menarik bagi penulis adalah, bagaimana seorang Nitisemito yang pribumi biasa, di masa penjajahan, yang tentunya banyak keterbatasan bagi pribumi, beliau bisa merintis dari bawah produksi kretek. Dan usahanya terus berkembang hingga menjadi besar.

Kecerdasan Nitisemito tidak hanya untuk merintis produksi saja, tapi juga secara manajemen yang terbukti dengan berbagai catatan yang sangat rapi. Selain itu, beliau juga sudah mempraktekan bagaimana cara promosi yang baik untuk meningkatkan penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun