Mohon tunggu...
Lestari Soonard
Lestari Soonard Mohon Tunggu... Administrasi - Terus belajar

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rahasia di Balik Kuliner dan Budaya Dhandhangan Kudus

27 Maret 2023   02:17 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:09 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Kerbau (dok. Pribadi)

Kamis siang itu, travel yang membawa kami dari Semarang, berhenti untuk menurunkan kami di depan Hotel @Hom by Horison Kudus. Setelah menitipkan barang bawaan kami di resepsionis, kami langsung diantar Lia Wahab ke sebuah kedai Soto dimana teman-teman dari Kotekasiana dan Semartigakom telah berkumpul untuk makan siang.

Saya langsung tertarik dengan salah satu menu khas Kudus; Soto Kerbau. Saya langsung menyantap Soto lezat tersebut sambil menyimak kisah seputar kedai. Kedai ini salah satu kedai legend.

Di Jakarta atau daerah lainnya, umumnya Soto berbahan daging ayam atau daging sapi. Lalu kenapa  di Kudus berbahan daging kerbau?

Bermula ketika Sunan Kudus melarang warga kudus untuk tidak menyembelih dan memakan daing sapi, dalam rangka menghormati dan bentuk toleransi terhadap pemeluk agama Hindu. Sejak itulah kuliner di Kudus tidak ada yang menggunakan daging sapi.

Soto Kudus memang segar, yummy, nikmat sekali menjawab nyanyian perut saya yang kelaparan. Taburan bawang putih goreng di atas potongan daging kerbau, tauge dan kuah bening wangi rempah...hmmmm...

Banyak lauk tambahan yang bisa dipilih untuk melengkapi makan Soto. Seperti aneka sate, gorengan, aneka kerupuk. Saya memilih keripik paru.

Kolase Tupat Telor, Jenang, Soto Kerbau dan Pindang (Dok. Pribadi)
Kolase Tupat Telor, Jenang, Soto Kerbau dan Pindang (Dok. Pribadi)

Setelah selesai makan, kami berjalan kaki untuk kembali ke hotel. Kami melalui sebuah warung kecil yang menjual jenang. Kami pun memesan beberapa bungkus. Jenang itu berupa campuran getuk, uli ketan, ketan kukus, mata roda singkong, yang diberi taburan kelapa parut dan diguyur cairan gula merah.

Kudus On The Spot Famtrip 2023

Kolase Tari dan Keroncong Selamat Datang (Dok. Pribadi)
Kolase Tari dan Keroncong Selamat Datang (Dok. Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun