Mohon tunggu...
Tri Lestari
Tri Lestari Mohon Tunggu... Guru - Menghargai adalah Keutamaan hidup

Saya adalah seorang perempuan yang dilahirkan di Kediri pada 16 Agustus 1982 di sebuah desa lereng gunung Kelud, anak ketiga dari 5 bersaudara dan satu-satunya perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Senja di Bibir Kota

1 Agustus 2018   12:06 Diperbarui: 1 Agustus 2018   12:14 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung bangku yang mulai memudar

Jiwa-jiwa penuh gelora bercumbu untuk sejenak menanti

Aroma peluh dan ketiak berlomba unjukkan diri

Matahari mulai memudar saat bahu-bahu mereka

Berteriak oleh himpitan pengetahuan yang ingin segera pulang

Diantara  harapan untuk sepiring penghibur lapar

Bergelut dengan taring dahaga

Langkah-langkah mungil tergesa di sisi jalanan

Menapak tiap jengkal dengan muka lelah

Kadang senyum balas disambut dengan kepul asap motor

Berlomba mencapai  tujuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun