Bicara soal kereta api, hal ini mengingatkan puluhan tahun lalu saat usiaku enam tahun. Itu adalah moment pertamaku naik kereta api. Kala itu aku dan keluarga besar menuju ke Jakarta untuk menghadiri pernikahan sepupu.
Jangan ditanya bagaimana keadaan kereta jaman dahulu. Berjubel, penuh dengan penumpang, tidak teratur dan juga banyak sekali pedagang yang masuk. Sehingga setelah itu, rasanya kapok naik transportasi tersebut.
Ketika dewasa, aku merantau ke Tangerang dan dari Tangerang tidak ada jalur kereta apinya. Jika ingin menggunakan transportasi tersebut, harus ke stasiun Senen atau Gambir. Namun saat itu, aku sama sekali tidak tertarik. Kenapa? Sebab rasanya ribet dan takut tidak tahu jalur-jalurnya, takut tertinggal dan bayangan kereta zaman dulu yang berjubel dan katanya banyak copet, membuatku bergidik ngeri.Â
Selain itu, aku juga mendengar cerita dari teman-teman yang menggunakan kereta, pembelian tiketnya di dalam kereta atau bahkan langsung masuk dan naik tanpa dibatasi. Terkadang penumpang duduk di atas atap.Â
Namun sekarang, Masya Allah. Semua sudah tertata rapi, jalur sudah ditambah, pembelian kereta diberi kemudahan. Keretanya sangat nyaman, ber-AC.
Awalnya aku takut naik kereta. Bukan takut karena apa, takut tidak tahu jalurnya dan malah nyasar, kini malah lebih suka naik alat transportasi tersebut.
***
Kini, aku sudah pindah ke tempat suami yang mana untuk ke kotaku, bisa ditempuh menggunakan jalur kereta. Joglosemarkerto, kereta andalanku untuk menuju ke Purworejo. Selain aman, nyaman, murah, dan menyenangkan juga lebih cepat sampai ketimbang dengan menggunakan alat transportasi lain.Â
Waktu itu untuk pertama kalinya naik JOGLOSEMARKERTO, aku bersama anak-anak pulang kampung ke Purworejo. Jangan ditanya, anak-anak sangat bahagia, nyaman dan dapat merasakan indahnya perjalanan tanpa diganggu macet. Yang terpenting lagi tidak membuat kita mabuk perjalanan sebab aku dan anak keduaku adalah pemabuk perjalanan jika naik mobil.
Untuk PT KAI, terimakasih telah mempermudah kami dalam perjalanan, sehingga tidak ada alasan untuk tidak pulang. Namun pintaku, please deh berikan jalur ke Tangerang. Tangerang kota kenangan, jika ada jalur kereta api, mungkin aku akan sering berkunjung ke sana, meniti setiap ingatan lama kemudian bernostalgia membentuk gurataan indah yang akan kuceritakan melalui goresan tinta.
Selain itu, berikan tambahan pula untuk jalur Demak, Kudus, Pati. Pokoknya Semarang ke timur lagi sebab aku pun punya teman di sana.Â