Karel satsuit Tubun menamatkan pendidikannya di sekolah Polisi Negara di Ambon tahun 1951. Setelah tamat, ia dilantik sebagai agen polisi tingkat II yang ditugaskan dalam satuan brigade mobil atau Brimob di Ambon. Beliau kemudian ditugaskan ke berbagai tempat di antaranya di Jakarta, Sumatera Utara dan Sulawesi.Â
K. S. Tubun pernah ditugaskan ke Sumatera Barat ketika terjadi pemberontakan PRRI, Permesta pada tahun 1963. Ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Polisi yang ditugaskan di Jakarta.Â
Pada malam tanggal 30 September 1965 ia sedang ditugaskan sebagai piket untuk menjaga rumah kediaman Wakil perdana menteri Dr. J. Leimena. Rumah tersebut bersebelahan dengan rumah MenkoHankam, Jenderal Abdul Haris Nasution.
Beliau berusaha mencari tahu ketika melihat ada pasukan yang mencurigakan memasuki halaman rumah Jenderal Nasution. Namun akhirnya ia tewas ditembak pasukan tak dikenal tersebut. Sehingga Jenderal Nasution dapat meloloskan diri dari para penculik meskipun kakinya sempat tertembak. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.Â
Pada tanggal 5 Oktober 1965, Satsuit Tubun dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi berdasarkan SK Presiden RI Nomor 111/KOTI/1965.
Ditulis Oleh: Lesta Humendru
Sumber: Ensiklopedia Pahlawan Indonesia, Hal. 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H