Mohon tunggu...
Eva Indah Lestari
Eva Indah Lestari Mohon Tunggu... -

Im Eva Indah Lestari. I Love My Creator.. Tak lama lagi aku akan pergi ke negeri impianku .. Aku berjanji

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pantaskah Ahok Menjadi Gubernur DKI Jakarta Selanjutnya?

4 Mei 2016   07:12 Diperbarui: 4 Mei 2016   07:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Basuki Thahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok, yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta maju lagi menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017. Pantaskah Ahok menjadi Gubernur lagi? Pantas atau tidaknya adalah penilaian dari masyarakat.

Pada pemilihan gubernur berikutnya, Ahok maju melalui jalur independen. Dan sampai saat ini, Teman Ahok sudah berhasil mengumpulkan 532.213 fotokopi KTP atau 7,5 persen dari jumlah DPT pemilu sebelumnya [1]. Ini artinya bahwa Ahok sudah memiliki pendukung yang banyak untukmaju menjadi gubernur melalui jalur  independen.

Seiring dengan berjalannya waktu, pendukung Ahok semakin banyak. Terbukti dengan terkumpulnya KTP sudah mencapai 7,5 persen. Tapi masih juga masyarakat yang tidak suka jika Ahok menjadi gubernur. Masyarakat  menganggap Ahok tidak ada sopan santun karena cara ngomongnya yang selalu ceplas- ceplos. Tapi mari kita melihat bersama kawan, banyak sekali perubahan  yang dilakukan oleh Ahok terhadap Ibu Kota negara kita. Diantaranya penggusuran kampung pulo, kalijodo, dan baru- baru ini adalah reklamasi teluk jakrta yang mengundang pro dan kontra dalam masyarakat.

Penilain pantas tidaknya terganung dari masyarakat. Tapi siapapun yang akan menjadi Gubernur DKI Jakarta selanjutnya, masyarakat menginginkan dan mengharapkan agar masyarakat jakarta makmur, bebas macet, bebas korupsi dll.


[1] http://pilkada.liputan6.com/read/2480582/capai-target-teman-ahok-gelar-syukuran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun