Bahasan mengenai polemik investasi ustad yusuf mansur masih terus gencar. di awali peliputan yang di lakukan oleh detik.com, dan menjadi headline di majalah detiknya. Kemudian menyebar di tv0ne, rcti, metrotv, dan media elektronik lainnya.
Belum lagi reportasi dari medi cetak baik koran maupun majalah. Menambah besarnya berita seputar investas tersebut.
Kalau meliat dari berita yang beredar, yang di permasalahkan pada bisnis yang ustad pemilik 500 rumah tanzfid ini adalah masalah perizinan dalam penggalangan dananya.
Sehingga banyak pihak di luar jamaahnya terkesan memojokkan sang ustad. bahkan ojk langsung menegurnya melalui media dan akan melakukan pemeriksaan langsung ke pemilik website patunganusaha.com ini.
Sadar akan usahanya menjadi trending topik di media masaa. Sang ustadz menanggapinya dengan penuh bijaksana, apik, menerima , tanpa ada rasa kesel terhadap pemberitaanya. Bahkan beliaunya pun rela menutup sementara bisnis investasi sampa legalitasnya sudah keluar. Sebuah sikap kesatria yang perlu di contoh umat.
sikap yang bersahaja inilah yang sangat di harapkan sehingga bisa mengelola masalah menjadi peluang. sikap ustad yang cenderung kooperatif ini menjadikan banyak orang yang belum mengenal lewat wisata hatinya, bisa lebih dekat dan mengenal sosok yang memiliki kuliahonline.com ini.
Dengan begitu, banyaknya media yang memblowup berita sang ustad sedekah akan menjadikan dakwah islam lebih mudah dan mengena. Sebab ternyata masih ada seorang ustad iklash yang masih mengurusi ekonomi umat islam. Di mulai dari konsep sedekahnya, perbaikan ibadah, rumah tanfidz dan kuliah online. Semua konsep tersebut di tujukan untuk meraih ekonomi yang makmur yang berlandaskan keimanan kepada Allah Azza wa jalla, sehingga jauh dari konsep ekonomi yang dekat dengan kesyirikan maupun merugikan sesama umat manusia.
Semoga badai ini cepat berlalu. dan meninggalkan hikmah yang banyak.
semoga menjadi pembelajaran bagi kisa semua untuk berusaha meraih rezeki.
Dan semoga bisnis ustadz menjadi besar karena banyak yang mengenalnya melalui media massa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H